Thursday, October 2, 2025
HomeBeritaProtes pecah di Eropa usai kapal GSF dibajak militer Israel

Protes pecah di Eropa usai kapal GSF dibajak militer Israel

Aksi solidaritas untuk Palestina berlangsung di berbagai kota besar di Eropa pada Rabu (1/10), menyusul tindakan militer Israel yang menghentikan dan mengambil alih kapal-kapal bantuan kemanusiaan dalam armada Global Sumud Flotilla yang sedang menuju Jalur Gaza.

Di Roma, ratusan demonstran—termasuk mahasiswa dan anggota serikat buruh akar rumput—berkumpul di Piazza dei Cinquecento, tepat di depan Stasiun Termini. Massa memblokade lalu lintas di alun-alun dan jalan-jalan sekitarnya sambil meneriakkan slogan seperti, “Blokade segalanya untuk Flotilla dan untuk Palestina.”

Pihak kepolisian menutup beberapa stasiun metro dan membatasi akses penumpang ke Termini. Aksi ini direncanakan berlanjut menuju Piazza Barberini, dengan estimasi sekitar seribu peserta.

Dua serikat buruh besar di Italia, yakni Unione Sindacale di Base (USB) dan Confederazione Generale Italiana del Lavoro (CGIL), telah menyerukan mogok nasional pada 3 Oktober sebagai bentuk protes terhadap intersepsi armada bantuan oleh Israel.

Aksi serupa juga terjadi di Barcelona, di mana ratusan orang berkumpul di depan konsulat Israel untuk mengecam penghentian armada dan menyatakan solidaritas terhadap warga Gaza.

Di Berlin, puluhan orang melakukan aksi protes di Stasiun Pusat, sementara di Brussels, demonstran berbaris dari Place de la Bourse menuju Kementerian Luar Negeri Belgia.

Di London, ratusan orang juga dijadwalkan menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis (2/10).

Sementara itu, penyelenggara Global Sumud Flotilla menyatakan bahwa kapal-kapal mereka dicegat oleh militer Israel di perairan internasional. Komite Internasional untuk Mengakhiri Pengepungan Gaza (ICBSG) mengonfirmasi bahwa dua kapal, yakni Alma dan Sirius, telah diserbu oleh pasukan Israel.

Sejumlah aktivis membagikan video di media sosial yang menunjukkan kapal militer Israel mendekati armada dan memerintahkan mereka untuk mengubah arah.

Armada bantuan yang berangkat pada akhir Agustus itu membawa terutama bantuan medis dan logistik kemanusiaan, dan dijadwalkan tiba di pesisir Gaza pada Kamis pagi waktu setempat jika tidak dihalangi.

Ini merupakan pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir sekitar 50 kapal berlayar bersama menuju Gaza. Armada tersebut membawa 532 warga sipil dari lebih dari 45 negara, untuk memberikan dukungan kepada penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,4 juta jiwa dan telah hidup di bawah blokade Israel selama hampir 18 tahun.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler