Saturday, June 28, 2025
HomeBeritaPuluhan warga Gaza gugur jelang Idul Adha di tengah berlanjutnya genosida

Puluhan warga Gaza gugur jelang Idul Adha di tengah berlanjutnya genosida

Menjelang perayaan Idul Adha yang keempat sejak agresi militer Israel dimulai pada Oktober 2023, penderitaan rakyat Gaza belum juga berakhir.

Serangan udara dan artileri yang kembali menghantam wilayah padat penduduk di utara, tengah, dan selatan Jalur Gaza pada Kamis (5/6/2025), menyebabkan sedikitnya 38 warga Palestina gugur, termasuk anak-anak, perempuan, dan jurnalis.

Sejak pagi hari, militer Israel melanjutkan serangan intensifnya ke sejumlah kamp pengungsian dan permukiman warga yang sudah terkepung dan kelaparan.

Di kota Jabalia, serangan pesawat nirawak menewaskan dua orang, termasuk seorang perempuan, sementara tiga jenazah lainnya ditemukan di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.

Di Beit Lahia, 3 warga dilaporkan tewas akibat kombinasi serangan udara dan tembakan artileri.

Di Kota Gaza, tiga jurnalis gugur dan beberapa lainnya terluka akibat serangan pesawat nirawak yang menyasar kawasan Rumah Sakit Al-Ahli (Baptis).

Serangan juga menewaskan seorang ayah dan anaknya dari keluarga Abu Nada, serta seorang anak dari keluarga Al-Hurki, saat rumah mereka di Jalan Kashku, selatan Gaza, dibombardir.

Di Jalan Al-Shifa, bagian barat kota, serangan terhadap sekelompok pengungsi menyebabkan empat korban jiwa.

Di bagian tengah Gaza, seorang anak perempuan meninggal dan sejumlah warga lainnya terluka dalam serangan udara terhadap rumah keluarga Abu Shamala di dekat toko roti Al-Banna, sebelah barat Deir al-Balah.

Sementara itu, kawasan Al-Mughraqa, di utara kamp Nuseirat, menjadi sasaran tembakan artileri berat sejak pagi hingga siang hari.

Di selatan Gaza, serangan udara di timur Khan Younis menewaskan 5 orang. 6 warga lainnya gugur ketika sebuah drone menargetkan tenda pengungsi di daerah Al-Mawasi, dekat kawasan wisata “Asdaa”, barat Khan Younis.

Serangan lain terhadap tenda pengungsi di utara kota juga menyebabkan dua korban jiwa dan sejumlah luka-luka.

Selain itu, dua warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara terhadap kendaraan milik lembaga bantuan di Khan Younis, dan empat lainnya gugur dalam serangan terpisah di Bani Suheila, bagian timur kota.

Pasukan Israel juga melanjutkan penghancuran sistematis terhadap bangunan di kota Al-Qarara, timur laut Khan Younis.

Aksi itu disertai tembakan artileri berat ke sejumlah kawasan termasuk Batn al-Samin, Qizan al-Najjar, Al-Balad, Al-Sathar al-Gharbi, Khatibah, Jalan 5, dan lokasi lain di sekitarnya.

Situasi ini berlangsung di tengah pengepungan ketat yang terus diberlakukan Israel terhadap Gaza.

Blokade total terhadap air, makanan, dan obat-obatan telah menciptakan krisis kemanusiaan akut, diperburuk oleh kekacauan yang dirancang melalui kelompok bersenjata yang dituding mendapat dukungan dan senjata dari Israel.

Selama delapan hari terakhir, sebanyak 102 warga Palestina tewas dan 490 lainnya terluka akibat serangan yang menargetkan lokasi distribusi bantuan di wilayah selatan.

Banyak dari korban adalah warga yang kelaparan dan menanti bantuan yang dijanjikan.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan Amerika Serikat (AS), dituding melakukan genosida terhadap warga Gaza.

Seruan global dan perintah dari Mahkamah Internasional agar kekerasan dihentikan hingga kini diabaikan.

Menurut otoritas kesehatan di Gaza, perang ini telah menewaskan dan melukai sekitar 180.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Kelaparan telah merenggut nyawa banyak orang, termasuk anak-anak, sementara kehancuran infrastruktur membuat sekitar 1,5 juta penduduk—dari total 2,4 juta jiwa—kehilangan tempat tinggal.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular