Tuesday, August 26, 2025
HomeBeritaQatar: Israel belum tanggapi usulan gencatan senjata

Qatar: Israel belum tanggapi usulan gencatan senjata

Pemerintah Qatar menyatakan bahwa Israel hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terhadap proposal gencatan senjata yang telah disetujui oleh Hamas awal bulan ini. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, pada Selasa (26/8/2025).

Al-Ansari menyebut, ketidakhadiran tanggapan tersebut menunjukkan bahwa Israel belum menunjukkan kesungguhan untuk mencapai kesepakatan dalam upaya mengakhiri konflik bersenjata di Gaza. “Kami belum menerima tanggapan resmi dari pihak Israel—baik berupa persetujuan, penolakan, maupun usulan alternatif,” ujarnya.

Qatar bersama Mesir berperan sebagai mediator dalam pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Meskipun begitu, menurut al-Ansari, hingga lebih dari 10 hari sejak proposal diajukan, belum ada balasan resmi dari Israel.

“Kami tidak menanggapi pernyataan media di Israel secara serius dan menunggu tanggapan resmi terhadap proposal yang ada,” tambahnya. Ia menegaskan bahwa Qatar terus menjalin komunikasi dengan semua pihak demi mencapai kesepakatan damai.

Sebelumnya, Hamas telah menginformasikan kepada mediator Mesir dan Qatar bahwa mereka menyetujui proposal gencatan senjata dan siap melanjutkan perundingan untuk mengakhiri agresi militer Israel di Gaza.

Dalam proposal tersebut, disebutkan adanya penghentian operasi militer Israel selama 60 hari, penarikan pasukan dari wilayah tertentu guna memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tawanan, di mana separuh dari sekitar 50 sandera yang masih ditahan akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan.

Seorang narasumber yang mengikuti proses negosiasi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa “apa yang disetujui oleh Hamas identik dengan apa yang sebelumnya telah disepakati oleh Israel. Kini bola ada di tangan Israel.”

Namun, hingga kini, menurut al-Ansari, justru yang terlihat adalah peningkatan operasi militer, kehancuran, dan rencana pengambilalihan wilayah lebih lanjut di Gaza. “Tidak ada langkah nyata untuk menghentikan pertumpahan darah atau mencari solusi damai,” kata dia.

Perang yang terus berlangsung di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina, menurut data yang disampaikan oleh otoritas setempat.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular