Monday, November 18, 2024
HomeBeritaQatar kecam seruan Ben-Gvir bangun Sinagoga di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Qatar kecam seruan Ben-Gvir bangun Sinagoga di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Qatar memperingatkan dampak dari pernyataan provokatif Ben-Gvir terhadap upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza

Qatar pada Senin (26/8) mengecam seruan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, untuk membangun sinagoga di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Qatar menganggap hal itu sebagai provokasi terhadap perasaan umat Muslim di seluruh dunia.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa seruan Ben-Gvir bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengubah status sejarah dan hukum Masjid Al-Aqsa.

Qatar memperingatkan dampak dari pernyataan provokatif Ben-Gvir terhadap upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Selama beberapa bulan terakhir, Qatar bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk bertukar tahanan dan gencatan senjata serta memasukkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Namun, upaya mediasi ini terhambat oleh penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas agar menghentikan perang.

Qatar menekankan perlunya tindakan segera oleh komunitas internasional untuk menahan (Israel) dari tindakan pendudukan dan untuk menjalankan tanggung jawab moral dan hukum terhadap Yerusalem dan tempat-tempat sucinya.

Ben-Gvir pada Senin mengklaim orang Yahudi memiliki hak untuk berdoa di Masjid Al-Aqsa, dan mengatakan bahwa ia akan membangun sinagoga di kompleks tersebut.

Ini merupakan kali pertama menteri Israel tersebut secara terbuka menyatakan niatnya untuk membangun sinagoga di dalam Masjid Al-Aqsa.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, ia telah berulang kali menyerukan agar umat Yahudi diizinkan berdoa di situs tersebut.

Seruan Ben-Gvir ini memicu reaksi keras dari berbagai negara yang mengutuk upaya Israel untuk mengubah status quo di Al-Aqsa.

Tindakan ini juga terjadi di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.400 orang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular