Wednesday, September 3, 2025
HomeBeritaQatar: Kontak mediasi gencatan senjata Gaza masih berlangsung

Qatar: Kontak mediasi gencatan senjata Gaza masih berlangsung

Pemerintah Qatar menyatakan bahwa para mediator masih terus melakukan kontak untuk menghidupkan kembali perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas guna mencapai gencatan senjata di Gaza. Diskusi tersebut juga membahas sejumlah gagasan yang berpotensi mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama hampir satu tahun terakhir.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dalam keterangannya kepada media di Doha, Selasa (2/9/2025), mengatakan bahwa meskipun upaya mediasi masih berlangsung, belum ada perkembangan berarti hingga saat ini.

“Israel belum memberikan tanggapan terhadap proposal gencatan senjata yang telah disampaikan,” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan kesepakatan yang lebih luas, al-Ansari menyatakan bahwa tengah berlangsung pembahasan untuk mencapai model alternatif. “Saya tidak akan menjelaskan secara rinci, tetapi kami terbuka terhadap semua ide,” ujarnya.

Al-Ansari menambahkan bahwa hingga saat ini, satu-satunya proposal yang ada di meja perundingan adalah usulan yang telah disetujui oleh Hamas. “Namun secara informal, ada pertukaran gagasan, dan kami sedang mengkaji kemungkinan yang dapat dicapai,” katanya.

Ia juga mengkritik pernyataan sejumlah pejabat Israel yang mengisyaratkan rencana aneksasi Tepi Barat yang diduduki. Menurutnya, pernyataan tersebut merupakan “ancaman, bentuk pemerasan, dan menunjukkan ketidaksiapan untuk mencapai perdamaian.”

Sekitar dua pekan lalu, Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui usulan para mediator terkait pertukaran tahanan dan gencatan senjata selama 60 hari. Namun, hingga kini Israel belum menyatakan posisinya secara resmi.

Sebaliknya, pada 20 Agustus lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru memerintahkan percepatan rencana pendudukan Kota Gaza, meskipun mendapat peringatan keras dari komunitas internasional bahwa langkah tersebut dapat menyebabkan kehancuran total di wilayah kantong tersebut, memperparah penderitaan warga Palestina, dan memicu pengungsian massal.

Sejak dimulainya serangan militer pada Oktober 2023, lebih dari 63.600 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza. Kampanye militer Israel juga telah meluluhlantakkan wilayah tersebut, yang kini menghadapi ancaman kelaparan.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang di wilayah tersebut.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular