Sunday, June 8, 2025
HomeBeritaRibuan warga Israel gelar aksi di Tel Aviv, desak penghentian perang dan...

Ribuan warga Israel gelar aksi di Tel Aviv, desak penghentian perang dan pembebasan tawanan

Ribuan warga Israel turun ke jalan pada Sabtu (7/6/2025) malam dalam aksi demonstrasi besar-besaran di Tel Aviv.

Mereka mendesak pemerintah segera mengakhiri perang di Gaza dan memulangkan para tawanan Israel yang masih ditahan di wilayah tersebut.

Aksi yang berlangsung di Lapangan Habima itu juga menjadi ajang pernyataan ketidakpuasan terhadap sikap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dalam unjuk rasa yang terdokumentasikan melalui sejumlah tayangan video, massa terlihat memenuhi pusat kota Tel Aviv.

Mereka membawa poster dan menyuarakan tuntutan agar pemerintah segera menghentikan serangan militer dan mengupayakan solusi diplomatik untuk memulangkan para tawanan.

Otoritas Keluarga Tawanan Israel menegaskan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan para tawanan yang masih hidup di Gaza adalah melalui kesepakatan politik, bukan melalui kelanjutan perang.

Mereka memperingatkan bahwa operasi militer justru mengancam nyawa para tawanan dan tidak akan mengembalikan mereka ke rumah.

“Perang dan pertaruhan atas nyawa para sandera dan tentara tidak akan membawa mereka pulang. Mengakhiri perang bukan hanya jalan untuk menyelamatkan para tawanan, tapi juga menyelamatkan Israel,” demikian pernyataan resmi lembaga tersebut.

Mereka juga melayangkan kritik tajam terhadap sikap Perdana Menteri Netanyahu yang dianggap menolak setiap upaya perjanjian demi kepentingan pribadi dan politik.

Menurut mereka, penolakan Netanyahu tidak mewakili kehendak mayoritas rakyat Israel.

Dalam pernyataannya, mereka mendesak utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steven Witkoff, agar meninggalkan proposal Netanyahu dan mengajukan alternatif baru, mengingat negosiasi yang ada telah menemui jalan buntu.

Ketegangan meningkat setelah Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengeluarkan peringatan keras.

Ia mengungkapkan bahwa pasukan Israel tengah mengepung lokasi tempat seorang tawanan Israel, Metan Tzenhgauker, ditahan.

Abu Ubaida memperingatkan bahwa tentara Israel bertanggung jawab jika terjadi hal fatal terhadap tawanan tersebut.

“Musuh tidak akan bisa mengambilnya dalam keadaan hidup. Jika ia terbunuh dalam proses penyelamatan, maka yang bertanggung jawab adalah tentara Israel,” ujar Abu Ubaida.

Ia juga menambahkan bahwa Hamas telah menjaga keselamatan Tzenhgauker selama satu tahun delapan bulan.

Keluarga para tawanan telah berulang kali menyalahkan Netanyahu sebagai penghalang utama dalam tercapainya kesepakatan untuk membebaskan semua tawanan sekaligus.

Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan operasi yang dituduh sebagai genosida di Jalur Gaza.

Hingga kini, lebih dari 180.000 warga Palestina menjadi korban, baik tewas maupun terluka—kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.

Sebanyak lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang dan ratusan ribu lainnya terusir dari tempat tinggal mereka.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular