Rusia menarik kapal lautnya dari pangkalan strategis di kota pelabuhan Tartus, Suriah, seiring dengan kemajuan kelompok oposisi Suriah yang terus bergerak di seluruh wilayah barat laut dan tengah negara itu.
Menurut analis intelijen sumber terbuka dan media Naval News, sebuah kapal Rusia – Yelena, kapal pengisi bahan bakar kelas Altay Proyek 160 – yang ditempatkan di pangkalan Tartus terlihat meninggalkan pelabuhan pada Senin pagi.
Citra satelit kemudian menunjukkan bahwa Rusia juga telah menarik kapal bantuan lainnya, tiga fregat, dan sebuah kapal selam dari fasilitas tersebut.
Analisis visual mengungkapkan bahwa langkah ini berarti Rusia telah menarik semua kapal yang sebelumnya ditempatkan di Tartus, dengan armada itu diperkirakan berangkat pada 2 Desember dan akan kembali ke Rusia melalui Laut Baltik dan Mediterania. Namun, rincian ini belum diverifikasi.
Sebagai imbalan atas bantuan kepada rezim Suriah di bawah Bashar Al-Assad dalam memukul mundur pasukan oposisi, Damaskus menyewakan fasilitas angkatan laut di Tartus kepada Rusia untuk 49 tahun ke depan, tanpa biaya dan dengan yurisdiksi penuh dari Moskow.
Beberapa blogger militer Rusia dilaporkan mengaitkan langkah ini dengan latihan militer di Mediterania timur minggu ini, namun Kementerian Pertahanan Rusia tampaknya membantah klaim tersebut.
Meski alasan pasti di balik langkah ini belum dikonfirmasi atau diberi komentar secara resmi, kemungkinan besar langkah ini terkait dengan kemajuan pesat oposisi Suriah di barat laut, barat, dan tengah negara, setelah merebut kota besar Aleppo dan kini hampir merebut kota besar Hama – yang hanya kurang dari seratus kilometer dari Tartus.
