Juru bicara militer Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, Abu Hamza, mengungkapkan, tim medis mereka berhasil menyelamatkan seorang tawanan Israel di Gaza yang mencoba bunuh diri tiga hari lalu. Demikian dilaporkan Aljazeera pada Kamis.
Melalui pernyataan di aplikasi Telegram, Kamis (4/1), Abu Hamza menyebut bahwa tindakan penyelamatan tersebut dilakukan setelah kondisi psikologis tawanan tersebut memburuk akibat kegagalan negosiasi pembebasannya.
Tawanan tersebut dilaporkan tertekan setelah pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menetapkan syarat baru yang menggagalkan pembebasannya.
“Tawanan ini seharusnya dibebaskan pada tahap pertama dari kesepakatan pertukaran. Namun, kondisi psikologisnya memburuk hingga berujung pada upaya bunuh diri,” jelas Abu Hamza.
Saraya Al-Quds juga memutuskan untuk memperketat pengamanan dan prosedur keselamatan bagi para tawanan setelah insiden tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Brigade Al-Quds dan Brigade Al-Qassam—sayap militer Hamas—merilis video yang menampilkan tawanan Israel mengkritik Netanyahu atas lambatnya proses negosiasi pembebasan mereka.
Para tawanan tersebut menyalahkan Netanyahu atas kondisi mereka yang terus tertahan di Gaza.
Faksi perlawanan Palestina sebelumnya telah berulang kali memperingatkan bahwa kehidupan para tawanan terancam akibat agresi Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Baca juga: Relawan INH Hasan Qisyawi gugur akibat serangan Israel
Baca juga: Pekerja medis dari seluruh dunia desak pembebasan dokter Hussam Abu Safiya
