Sunday, December 22, 2024
HomeBaitul MaqdisSenator AS dukung resolusi hentikan bantuan senjata ke Israel

Senator AS dukung resolusi hentikan bantuan senjata ke Israel

Senator Demokrat AS, Chris Van Hollen, mengatakan pada Senin dirinya mendukung langkah-langkah yang akan menghalangi penjualan senjata ke Israel di tengah perang di Jalur Gaza, demikian dilaporkan Anadolu pada Selasa (20/11).

Van Hollen menyatakan bahwa ia memilih untuk mendukung resolusi bersama itu karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali melanggar undang-undang AS yang mengatur pemberian bantuan senjata mematikan.

Anggota legislatif dari negara bagian Maryland itu mengatakan, pola perilaku Israel dalam setahun terakhir telah merusak kredibilitas Amerika Serikat dan tidak boleh dibiarkan berlanjut.

“Senjata yang dipasok Amerika harus digunakan sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional. Pemerintahan Netanyahu melanggar kedua persyaratan ini di Gaza,” ujarnya dalam sebuah pernyataan panjang.

Van Hollen juga menyebarkan surat kepada rekan-rekan Senatornya, meminta mereka bergabung untuk mendukung resolusi bersama tersebut.

Senat dijadwalkan akan membahas resolusi tersebut pada Rabu, setelah diumumkan minggu lalu oleh Senator Independen Bernie Sanders.

Senator Elizabeth Warren juga mengumumkan pekan lalu bahwa ia akan mendukung resolusi tersebut.

“Tidak ada keraguan lagi bahwa pemerintahan ekstremis Netanyahu jelas melanggar hukum internasional dan hukum AS saat melancarkan perang barbar terhadap rakyat Palestina di Gaza. Dari populasi 2,2 juta, lebih dari 43.000 orang Palestina tewas dan 102.000 lainnya terluka—enam puluh persen di antaranya adalah wanita, anak-anak, atau lansia,” kata Sanders.

“Amerika Serikat tidak dapat terus menjadi sekutu dalam perang ini dengan memasok lebih banyak bantuan militer dan persenjataan kepada pemerintahan Netanyahu. Kongres harus bertindak untuk memblokir penjualan senjata ini,” tambahnya.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular