Tuesday, December 2, 2025
HomeBeritaSeorang prajurit wanita Israel terluka dalam insiden tabrak lari dekat Hebron

Seorang prajurit wanita Israel terluka dalam insiden tabrak lari dekat Hebron

Seorang prajurit wanita Israel dilaporkan terluka dalam sebuah insiden tabrak lari pada Senin malam di dekat permukiman Kiryat Arba, selatan Tepi Barat.

Militer Israel menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi di persimpangan Yehuda, kawasan Hebron, dan korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Dalam keterangan resminya, militer menyebut bahwa pasukannya melepaskan tembakan ke arah pelaku dan melihatnya terkena tembakan sebelum kendaraan yang diduga digunakan dalam serangan itu melaju menjauh.

Upaya pengejaran dan penyisiran besar-besaran pun langsung dilakukan di wilayah sekitar.

Harian Israel Hayom melaporkan bahwa pasukan Israel kini memburu sebuah kendaraan yang disebut sebagai milik warga Palestina, yang melarikan diri ke arah Kota Hebron.

Menurut laporan koresponden Al Jazeera, pasukan Israel segera memasuki Kota Hebron sesaat setelah insiden terjadi.

Mereka mengepung area di sekitar beberapa rumah sakit, termasuk Al-Ahli, Al-Mizan, Al-Muhatasab, dan Rumah Sakit Spesialis Bulan Sabit Merah.

Respons Hamas

Hamas menyatakan bahwa “aksi tabrak lari heroik” yang terjadi di dekat Halhul, utara Hebron, merupakan bagian dari reaksi wajar dan sah dari rakyat Palestina.

Reaksi tersebut atas pembunuhan, eksekusi lapangan, penggerebekan, penghancuran rumah, serta berbagai bentuk kekerasan sistematis yang dilakukan pasukan Israel setiap hari di Gaza dan Tepi Barat.

Hamas menilai meningkatnya serangan terhadap pasukan Israel di Tepi Barat sebagai konsekuensi langsung dari eskalasi kekerasan.

Selain itu juga upaya menghapus isu Palestina melalui perluasan permukiman, aneksasi, dan pemaksaan realitas baru dengan kekuatan senjata.

Gerakan itu juga menegaskan bahwa perlawanan akan tetap menjadi “pilihan sah” selama pendudukan dan agresi Israel terus berlangsung.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya intensitas serangan tentara Israel dan kelompok pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Sejak dimulainya operasi militer Israel di Gaza pada 8 Oktober 2023, Tepi Barat mengalami gelombang kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut data resmi otoritas Palestina, sedikitnya 1.085 warga Palestina gugur dan lebih dari 10.000 orang terluka akibat serangan pasukan Israel dan aksi kekerasan kelompok pemukim. Selain itu, lebih dari 21.000 warga Palestina ditahan dalam periode yang sama.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler