Thursday, November 27, 2025
HomeBeritaSerangan Israel kembali tewaskan 6 warga Gaza

Serangan Israel kembali tewaskan 6 warga Gaza

Militer Israel menewaskan empat warga Palestina di Jalur Gaza, Rabu, dalam pelanggaran terbaru terhadap perjanjian gencatan senjata.

Dalam keterangannya, militer Israel mengklaim enam orang terkena serangan di timur Rafah setelah mereka “kemungkinan besar muncul” dari sebuah infrastruktur bawah tanah di wilayah tersebut.

Militer menambahkan bahwa empat orang tewas dan dua lainnya ditahan.

Media Israel melaporkan bahwa hampir 200 anggota Hamas masih terperangkap di jaringan terowongan bawah tanah di Rafah, yang berada di dalam zona yang tetap diduduki pasukan Israel berdasarkan pengaturan “garis kuning” dalam kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober.

Tel Aviv belum menanggapi permintaan Hamas maupun mediator untuk memberikan mereka jalur aman menuju wilayah Gaza yang tidak dikuasai Israel.

Tidak ada komentar dari Hamas terkait serangan di Rafah tersebut.

Sementara itu, dua warga Palestina lainnya tewas ketika sebuah drone Israel menembaki sekelompok warga sipil di dekat Bundaran Beit Lahia di Gaza utara, menurut sumber medis.

Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa drone Israel melepaskan tembakan ke arah warga yang sedang berkumpul di area yang sebelumnya telah ditinggalkan pasukan Israel sesuai perjanjian gencatan senjata.

Serangan tersebut menjadi pelanggaran terbaru terhadap gencatan senjata antara Hamas dan Israel, yang difasilitasi Mesir, Qatar, dan Turki dengan dukungan Amerika Serikat.

Menurut data Palestina, sedikitnya 342 orang telah tewas akibat tembakan militer Israel sejak gencatan senjata diberlakukan.

Sejak Oktober 2023, militer Israel telah menewaskan hampir 70.000 warga Gaza—kebanyakan perempuan dan anak-anak—serta melukai sekitar 171.000 lainnya dalam perang yang menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler