Friday, November 22, 2024
HomeBeritaSetelah TNI, kini 6 tentara Malaysia terkena serangan Israel

Setelah TNI, kini 6 tentara Malaysia terkena serangan Israel

Enam personel Batalyon Malaysia 850 (Malbatt 850) yang tergabung dalam Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (Unifil) mengalami cedera akibat serangan drone di dekat Sidon, Lebanon.

Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi bahwa lima personel dari Malbatt 850-12 mengalami luka ringan, dengan satu di antaranya diduga mengalami patah tulang tertutup pada lengan kiri.

“Para korban segera dibawa oleh petugas medis Malbatt 850-11 ke Rumah Sakit Hamood di Saida untuk perawatan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

ATM menyebutkan bahwa insiden terjadi pada pukul 19:54 waktu Malaysia, dekat Stadion Saida, Lebanon. Saat serangan berlangsung, personel Malbatt 850-12 tengah dalam perjalanan dari Beirut menuju Kamp Marakah.

Menurut ATM, target serangan adalah kendaraan sipil yang sedang dalam perjalanan menuju Beirut, namun ledakan tersebut juga mengenai bus yang mengangkut personel Malbatt 850-12.

ATM menegaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi ini dan akan memberikan informasi lebih lanjut jika diperlukan.

ATM juga menekankan komitmennya untuk menjaga kesejahteraan personel dalam menjalankan misi pemeliharaan perdamaian di bawah naungan PBB.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan pasukan Israel di Lebanon Selatan yang melukai dua personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kedua prajurit yang bertugas di UNIFIL tersebut mengalami luka ringan saat menjalankan tugas pemantauan di markas kontingen Indonesia di Naqoura.

“Pemerintah Indonesia sangat menyesalkan insiden yang melukai dua prajurit kita. Mereka mengalami luka akibat peluru yang ditembakkan dari tank Merkava milik IDF,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Soemirat, dalam keterangan tertulis, Kamis (10/10).

Naqoura, lokasi insiden, terletak di wilayah Lebanon Selatan yang dikenal sebagai blue line, perbatasan antara Lebanon dan Israel. Pasukan perdamaian PBB di kawasan tersebut bertugas berdasarkan mandat Dewan Keamanan PBB untuk menjaga stabilitas di Lebanon.

Soemirat menyampaikan, kedua personel yang terluka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat dan kini berada dalam kondisi baik.

“Menlu RI telah berkomunikasi langsung dengan Komandan Kontingen Garuda di Force Headquarter Support Unit (FHQSU) untuk memastikan keselamatan seluruh personel kita,” tambahnya.

 

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular