Seorang bayi di Gaza Kembali meninggal akibat hipotermia di tengah blokade dan serangan Israel terhadap Jalur Gaza pada Ahad.
Al Jazeera melaporkan bahwa ini adalah kematian bayi kedelapan akibat kondisi ini selama agresi Israel di Gaza.
“Saya ibu Yousef. Saya kehilangan dia. Mereka tidak memberi saya waktu sedikit pun untuk merasa bahagia dengan bayi saya,” kata ibu dari anak yang meningga itu kepada Al Jazeera.
“Dia meninggal karena cuaca yang sangat dingin. Dia tidur di sebelah saya, dan di pagi hari, saya menemukannya membeku dan meninggal. Saya tidak tahu harus berkata apa.”
“Tidak seorang pun dapat merasakan kesengsaraan saya. Tidak seorang pun di dunia ini dapat memahami situasi bencana kami. Yousef baik-baik saja. Dia lahir dengan sehat… Saya kehilangan Yousef selamanya,” tambah sang ibu.
Di saat bersamaan, serangan udara penjajah Israel pada sebuah rumah di daerah Sheikh Radwan, Gaza utara, pada Ahad pagi menewaskan sedikitnya 11 orang, menurut juru bicara Badan Pertahanan Sipil Mahmud Bassal.
Ia menyebutkan bahwa korban termasuk wanita dan anak-anak.
“Para penyelamat masih mencari lima orang yang terperangkap di bawah puing-puing rumah,” katanya. Ia menambahkan bahwa timnya menggunakan “tangan kosong” untuk mencari korban.
Militer Israel pada Ahad mengklaim telah menyerang lebih dari 100 target di Gaza dalam dua hari terakhir, yang menandakan peningkatan eskalasi serangan mereka.
Eskalasi ini bertepatan dengan dimulainya kembali negosiasi tidak langsung untuk gencatan senjata dan perjanjian pembebasan tahanan yang diharapkan terjadi akhir pekan ini di Qatar.
Mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah berupaya selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang dan membebaskan puluhan tahanan yang ada di Gaza. Upaya terakhir ini datang beberapa hari sebelum Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari mendatang.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan pada Ahad bahwa 88 orang tewas dalam 24 jam terakhir, sehingga total korban jiwa akibat genosida Israel mencapai 45.805. Kementerian juga menyebutkan bahwa sedikitnya 109.064 orang terluka selama hampir 15 bulan agresi Israel di Gaza.