Friday, September 26, 2025
HomeBeritaSurvei: 63% warga Israel khawatir atas pengakuan dunia kepada Palestina

Survei: 63% warga Israel khawatir atas pengakuan dunia kepada Palestina

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh harian Maariv menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel mulai merasakan kekhawatiran yang mendalam atas gelombang pengakuan internasional terhadap negara Palestina. Survei ini juga menunjukkan penurunan kepercayaan publik terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Menurut hasil jajak pendapat yang dipublikasikan Jumat (26/9/2025), sekitar 63 persen warga Israel menyatakan khawatir atas rangkaian pengakuan negara-negara dunia terhadap kemerdekaan Palestina.

Selain itu, 59 persen responden menyatakan kekhawatiran bahwa Israel akan disingkirkan dari ajang-ajang olahraga dan kebudayaan global sebagai bentuk sanksi internasional atas agresinya di Gaza.

Meningkatnya dukungan untuk akhiri perang

Jajak pendapat yang sama menunjukkan bahwa 53 persen warga Israel mendukung penghentian perang di Gaza dan mendesak pemerintah untuk lebih fokus pada pemulangan warga Israel yang ditahan di Gaza.

Menariknya, angka yang sama juga mendukung usulan perdamaian yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mencakup pengakhiran perang, pembentukan pemerintahan transisi di Gaza, dan pengawasan internasional atas wilayah tersebut.

Kepercayaan terhadap Netanyahu menurun

Dalam jajak pendapat pekan lalu yang juga dilakukan oleh Maariv, sebanyak 52 persen responden menyatakan tidak lagi mempercayai Netanyahu, yang saat ini menjadi subjek penyelidikan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Sebanyak 44 persen masih menyatakan kepercayaan terhadap Netanyahu.

Penurunan kepercayaan ini berkaitan dengan keputusan Netanyahu untuk melanjutkan operasi militer di Gaza secara mendalam serta pidato terakhirnya yang memperingatkan risiko isolasi diplomatik terhadap Israel.

Hasil jajak pendapat juga menunjukkan bahwa jika pemilu baru digelar saat ini, koalisi kanan yang dipimpin Netanyahu hanya akan meraih 49 kursi di parlemen. Sebaliknya, blok oposisi naik menjadi 61 kursi, cukup untuk membentuk pemerintahan tanpa bergantung pada partai-partai Arab, yang diperkirakan meraih 10 kursi.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular