Dukungan publik Amerika Serikat terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza terus mengalami penurunan signifikan. Hal ini terungkap dalam survei terbaru yang dilakukan lembaga jajak pendapat Gallup.
Dalam survei yang digelar pada 7–21 Juli 2025 terhadap 1.002 responden dewasa di seluruh Amerika Serikat, hanya 32 persen yang menyatakan mendukung agresi militer Israel di Gaza. Sebaliknya, sebanyak 60 persen responden menyatakan penolakan terhadap aksi militer tersebut.
Angka ini menunjukkan penurunan tajam dibandingkan survei sebelumnya pada November 2023, ketika hampir separuh warga Amerika masih memberikan dukungan terhadap operasi militer Israel.
Survei ini dilakukan di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap Israel, terutama terkait blokade yang diberlakukan sejak Maret 2025, yang menghambat masuknya bantuan pangan dan kemanusiaan ke Gaza. Kondisi ini disebut telah memicu kelaparan akut di wilayah tersebut.
Gallup juga mencatat bahwa persepsi publik Amerika terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu turut memburuk. Sebanyak 50 persen responden menyatakan memiliki pandangan negatif terhadap Netanyahu, menjadikannya angka ketidaksetujuan tertinggi sejak nama Netanyahu pertama kali dimasukkan dalam survei Gallup pada 1997.
Hingga Desember 2023, mayoritas warga AS masih memandang Netanyahu secara positif, kecuali pada tahun 1997. Namun, sejak pecahnya konflik saat ini, tingkat ketidaksetujuan terhadap Netanyahu hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan hasil terakhir pada 2019.
Temuan ini mencerminkan pergeseran opini publik Amerika yang semakin kritis terhadap kebijakan Israel, khususnya dalam konteks krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza.
