Mayoritas warga Israel menolak pemberian pengampunan presiden bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam kasus pidana yang menjeratnya apabila diberikan tanpa pengakuan bersalah atau penyesalan, menurut sebuah survei terbaru.
Survei tersebut dilakukan untuk Zman Yisrael, situs saudari berbahasa Ibrani The Times of Israel, oleh Tatika Research and Media bekerja sama dengan panel Adgenda.
Menjawab pertanyaan, “Apakah Anda mendukung atau menolak permintaan Netanyahu untuk mendapat pengampunan presiden tanpa mengakui kesalahan atau menunjukkan penyesalan?” sebanyak 53,2 persen responden menyatakan menolak, sementara 42,4 persen menyatakan mendukung.
Terkait rancangan undang-undang wajib militer bagi komunitas Haredi, responden ditanya apakah mereka mendukung atau menolak usulan anggota Knesset Boaz Bismuth. Sebanyak 53,8 persen menyatakan menolak dalam kondisi apa pun, 24,8 persen mendukung dalam kondisi apa pun, dan 13,8 persen hanya akan mendukung jika ada perubahan dalam rancangan tersebut.
Survei dilakukan pada 3–4 Desember 2025 dengan melibatkan 500 responden Yahudi dan Arab. Batas kesalahan survei adalah 4,4 persen.


