Wednesday, September 24, 2025
HomeBeritaSurvei: Mayoritas warga Jerman tegaskan Israel lancarkan genosida di Gaza

Survei: Mayoritas warga Jerman tegaskan Israel lancarkan genosida di Gaza

Sebuah survei terbaru yang dirilis Selasa (24/9/2025) menunjukkan bahwa 62 persen pemilih Jerman meyakini tindakan militer Israel di Jalur Gaza merupakan bentuk genosida, menambah tekanan terhadap pemerintahan Kanselir Friedrich Merz untuk mengevaluasi kembali kebijakannya terhadap Israel.

Survei representatif yang dilakukan oleh lembaga YouGov ini menunjukkan bahwa pandangan tersebut melampaui batasan politik. Di kalangan pemilih dari blok konservatif CDU/CSU—partai Kanselir Merz sendiri—sebanyak 60 persen menyebut kampanye militer Israel sebagai genosida terhadap rakyat Palestina. Angka tersebut bahkan lebih tinggi di kalangan pemilih dari mitra koalisi, Partai Sosial Demokrat (SPD), yakni mencapai 71 persen.

Meskipun Kanselir Merz dan Menteri Luar Negeri Johann Wadephul belakangan ini memperkeras kritik terhadap blokade dan serangan militer Israel di Gaza, mereka masih menghindari penggunaan istilah “genosida.” Pemerintah Jerman memilih menggunakan frasa seperti “penggunaan kekuatan yang tidak proporsional.”

Hasil survei juga mengindikasikan penurunan tajam citra Israel di mata publik Jerman. Sebanyak 67 persen responden menyatakan pandangan negatif atau agak negatif terhadap Israel, sementara hanya 19 persen menyampaikan pandangan positif.

Angka ini mencerminkan penurunan signifikan dalam persepsi publik terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir, di tengah meningkatnya jumlah korban sipil dan krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.

Survei YouGov juga mengungkapkan adanya kesenjangan antara kebijakan pemerintah Jerman dan opini publik terkait pengakuan negara Palestina. Meskipun pemerintahan Merz menolak pengakuan sepihak atas negara Palestina, 44 persen pemilih Jerman kini menyatakan dukungan terhadap pengakuan tersebut—naik dari 41 persen pada Mei 2025 dan 40 persen pada Juni 2024. Hanya 23 persen responden yang menentangnya, sementara 33 persen belum memutuskan.

Jerman kini tampak semakin terisolasi di panggung internasional, menyusul keputusan negara-negara sekutunya seperti Prancis, Inggris, Belgia, Portugal, dan Malta yang telah mengakui Palestina sebagai negara. Berlin tetap bersikukuh bahwa pengakuan tersebut harus menjadi hasil dari negosiasi damai, bukan prasyaratnya.

Kanselir Merz tetap menekankan komitmen Jerman terhadap solusi dua negara, namun berpendapat bahwa pengakuan negara Palestina harus dilakukan melalui proses diplomatik, bukan melalui langkah unilateral.

Ia juga kembali menegaskan tanggung jawab historis Jerman terhadap Israel akibat sejarah masa lalu, dan menolak usulan sanksi Uni Eropa terhadap pemerintahan Netanyahu, meskipun serangan di Gaza sejak Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 65.000 korban jiwa di pihak Palestina.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular