Houthi

363 Warga Yaman Terbunuh Akibat Ranjau Darat Sejak 2021

GAZAMEDIA, SAN’A – Observasi Hak Asasi Manusia Yaman mengumumkan bahwa 363 warga sipil telah tewas dan terluka dalam ledakan ranjau di negara tersebut sejak awal 2021. Senin (4/4/2022)

Pihak Observator mengatakan: “Dari awal 2021 hingga April 2022 ledakan rqnjau darat melukai sejumlah warga sipil termasuk wanita dan anak-anak”.

Dia menambahkan, “Jaringan tambang yang tidak pandang bulu telah menyebabkan area pertanian yang luas tidak lagi berproduksi, sehingga mengganggu proyek pembangunan, dan menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada komunitas lokal yang sangat membutuhkan.”

Ranjau angkatan laut yang dikerahkan oleh Houthi di Laut Merah mengancam navigasi komersial internasional dan kehidupan nelayan tradisional.

Menurut pernyataan pejabat Yaman, jumlah ranjau yang ditanam di negara itu mencapai lebih dari satu juta.

Untuk diketahui, Yaman menyaksikan selama hampir 7 tahun perang berkelanjutan antara pasukan pro-pemerintah yang didukung koalisi militer Arab Saudi, dan Houthi yang didukung Iran yang telah menguasai beberapa provinsi, termasuk ibu kota, Sanaa sejak September 2014 lalu. [ml/as/ofr]

PBB Mediasi Gencatan Senjata Koalisi Arab Teluk dan Houthi Selama Dua Bulan

GAZAMEDIA, NEW YORK – Utusan PBB, Hans Grunberg mengumumkan bahwa untuk pertam kalinya setelah beberapa tahun pihak-pihak yang bertikai dalam konflik tujuh tahun Yaman setuju memenuhi gencatan senjata nasional yang memungkinkan impor bahan bakar memasuki daerah yang kekuasaa Houthi dari beberapa penerbangan bandara Sanaa. Jumat (1/4/2022).

Grundberg mengataka gencatan senjata dua selama dua bulan akan mulai berlaku pada hari Sabtu (2/4/) dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak.

“Kedua pihak sepakat untuk menghentikan semua operasi militer ofensif udara, darat dan laut di Yaman maupun wilayah perbatasan. Mereka juga menyetujui masuknya kapal bahan bakar ke pelabuhan Hodeidah dan beberapa layanan operasi komersial, baik penerbangan yang datang ke bandara Sanaa dan keberangkatan ke tujuan yang telah ditentukan di wilayah tersebut.” Tambah Grunberg.

Perjanjian yang ditengahi PBB antara koalisi yang dipimpin Saudi dan gerakan Houthi yang didukung Iran adalah langkah paling penting untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan puluhan ribu dan membuat jutaan orang kelaparan.

Penghentian permusuhan nasional terakhir yang terkoordinasi adalah selama pembicaraan damai pada 2016 silam. [ml/as/terj. nb]

PBB Mediasi Pertukaran Tahanan Houthi dengan Koalisi Arab Teluk

GAZAMEDIA, NEW YORK – Kelompok Houthi Yaman telah mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan koalisi Arab Teluk yang terdiri dari 16 warga Saudi dengan satu orang saudara laki-laki Presiden Yaman, Abd Rab` Mansour Hadi, Ahad (26/3/2022).

Seorang pejabat Houthi mengatakan, “Kesepakatan pertukaran tahanan dicapai dengan mediasi PBB.”

Ia menjelaskan adanya kesepakatan yang dicapai awal bulan ini, di mana 1.400 tahanan Houthi dengan imbalan 823 dari koalisi negara Arab Teluk yang dipimpin Saudi, termasuk tiga warga Sudan.

Koalisi militer Arab Teluk lakukan serangan udara di Yaman beberapa jam setelah Houthi mengumumkan tiga hari gencatan senjata bersamaan dengan Dewan Kerjasama Teluk yang menegaskan komitmennya untuk menemukan solusi politik atasi krisis Yaman, dua hari sebelum dimulainya konsultasi Riyadh.

Untuk diketahui, negara-negara Arab Teluk adalah tujuh negara Arab yang berbatasan dengan Teluk Persia, yakni Kuwait, Bahrain, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Seluruh negara tersebut adalah bagian dari Dewan Kerjasama Negara-Negara Teluk Arab yang diketuai oleh Arab Saudi. [ml/as/terj.af]

Houthi Tangguhkan Serangan, Usul Gencatan Senjata Ke Koalisi Arab Teluk

GAZAMEDIA, SANA’A – Kelompok militansi Yaman, Houthi mengkonfirmasi bahwa mereka telah menangguhkan serangan rudal dan drone di Arab Saudi selama 3 hari sebagai inisiatif perdamaian. Sementara pihak koalisi lawan mengumumkan pelaksanaan serangan balik di situs-situs kota Sanaa. Sabtu (26/3/2022).

Kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat, mengatakan: “Kelompok itu secara sepihak mengumumkan penangguhan serangan rudal, drone, dan semua tindakan militer terhadap Arab Saudi melalui darat, laut, dan udara.”

Dia menambahkan, “Kelompok Houthi memperbarui kesiapan penuh untuk membebaskan semua tahanan koalisi – termasuk saudara laki-laki Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi – dan tahanan milisi lokal dan dari negara lain dengan imbalan pembebasan penuh semua tahanan kami.”

Mahdi menjelaskan bahwa kelompok tersebut siap mengubah deklarasi ini menjadi komitmen final dan permanen jika Arab Saudi bersedia mengakhiri pengepungan dan menghentikan serangannya di Yaman untuk selama lamanya.

Di sisi lain, koalisi Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa mereka mulai lakukan serangan baru gempur melalui udara ke kamp-kamp dan benteng-benteng Houthi di Kota Sanaa. [ml/as/terj.nb].

Pasca Kilang Minyak Dibombardir, Arab Teluk Serukan Operasi Militer Baru Lawan Houthi

GAZAMEDIA, RIYADH – Koalisi Arab Teluk yang dipimpin Saudi mengumumkan dimulainya operasi militer untuk mengusir serangan kelompok Houthi yang menargetkan fasilitas keamanan energi dan pasokan minyak dunia, Sabtu (26/3/2022).

Koalisi mengatakan dalam sebuah pernyataan pers: “Tujuan dari operasi ini adalah untuk melindungi sumber energi global dari serangan dan memastikan rantai pasokan minyak dunia dalam kondisi aman. Dan Houthi harus menanggung konsekuensi dari permusuhan ini”.

Koalisi meminta warga sipil di kota pelabuhan Yaman, Hodeidah di Laut Merah untuk tidak mendekati situs minyak atau fasilitas di sana.

Diketahui, Jumat malam (25/3) koalisi menyatakan bahwa pertahanan Saudi diserang di wilayah menuju Najran, sebelum fasilitas minyak Aramco di Arab Saudi menjadi sasaran ke 16 kalinya dari serangan Houthi. [ml/as].

Houthi Bombardir Kalang Minyak Aramco Arab Saudi

GAZAMEDIA, RIYADH- Kementerian Energi Saudi mengkonfirmasi bahwa pihak Kerajaan Saudi tidak akan bertanggung jawab atas kurangnya pasokan minyak di pasar global yang disebabkan oleh serangan Houthi terhadap kalang minyak Aramco, Jumat (25/3/2022).

Dalam laporan yang dilansir dari pihak kerajaan “Dua kalang minyak yang berfungai untuk mendistribusikan produk minyak bumi di Jeddah dan Jazan diserang oleh rudal Houthi Jumat malam. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan”.

Dia menambahkan, “Serangan itu tidak menargetkan sejumlah fasilitas strategis milik kerajaan saja, tetapi juga bertujuan untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas pasokan energi di dunia yang dengan otomatis berdampak negatif pada ekonomi global.”

Arab Saudi adalah pengekspor minyak terbesar di dunia dengan sekitar 7 juta barel per hari, dan produsen terbesar ketiga dengan 10 juta barel per hari setelah Amerika Serikat dan Rusia. [ml/terj.ofr].

Iran Peringatkan Konsekuensi DK PBB Embargo Senjata ke Militan Houthi

GAZAMEDIA, TEHERAN – Kementerian Luar Negeri Iran peringatkan konsekuensi buruk keputusan Dewan Keamanan PBB yang memperpanjang embargo senjata ke Yaman untuk Gerakan Militan Houthi, di tengah pertanyaan para diplomat tentang hubungan antara Rusia-Ukraina dan abstainnya UEA dalam dewan memberi 2 suara, Selasa (2/3/2022).

Juru bicara kementerian Iran, Saeed Khatibzadeh menekankan, “resolusi Dewan Keamanan PBB tentang krisis di Yaman dan literatur yang digunakan di dalamnya, akan memiliki konsekuensi negatif pada proses perdamaian dan akan meningkatkan perbedaan posisi antara pihak-pihak yang berkonflik.”

Senin lalu (28/2), Dewan Keamanan PBB  dengan dukungan UEA dan beberpa anggota koalisi yang dipimpin Saudi, mengeluarkan keputusan yang memperpanjang larangan pengiriman senjata ke semua Houthi, setelah itu terbatas pada individu dan perusahaan tertentu.

Sementara itu, Muhammad Ali al-Houthi kepala Komite Revolusi Tertinggi Houthi, mengkritik keputusan tersebut karena mengabaikan “kejahatan” koalisi, dan mengatakan dalam sebuah tweet: “Setiap embargo senjata tidak berlaku bagi koalisi yang didukung Barat , dan otomatis kehilangan nilainya.”

UEA baru-baru ini diserang oleh Houthi dengan rudal balistik dan drone. Sementara pertahanan udaranya menangkis sebagian besar serangan pertama, namun menewaskan 3 warga pekerja asing di Abu Dhabi 2 bulan lalu. [ml/as/ofr].

Lima Pegawai PBB Diculik Di Yaman

Gazamedia.net – Sabtu (12/2), PBB menyatakan lima karyawannya diculik di Yaman selatan saat kembali ke Aden pasca menyelesaikan misi lapangan.

Russell Geekie, juru bicara pejabat tinggi PBB di Yaman, membenarkan bahwa insiden penculikan itu terjadi pada hari Jumat di provinsi Abyan, tercatat bahwa PBB berhubungan dekat dengan pihak berwenang untuk pembebasan mereka.

Yaman menjadi saksi kekerasan sejak kelompok Houthi menggulingkan pemerintah di ibu kota, Sanaa akhir 2014. Beberapa bulan kemudian, koalisi militer pimpinan Saudi turun tangan untuk memerangi Houthi.

Perang telah merenggut puluhan ribu nyawa dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah, dengan 80% penduduk Yaman bergantung pada bantuan donasi kemanusiaan. [Terj/AF]

Dikunjungi Presiden Israel, Houthi Targetkan Abu Dhabi jadi Lokasi Serangan

GAZAMEDIA, ABU DHABI – Kunjungan Presiden Israel ke Abu Dhabi ibu kota Uni Emirat Arab (UEA) berdampak panjang. Kelompok pembrontak Houthi di Yaman meningkatkan serangan ke kota tersebut.

Infomasi yang dihimpun GAZAMEDIA, Houthi memperbarui target pemboman mereka di UEA bersamaan dengan kunjungan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Sementara itu, dewan administrasi Herzog mengatakan tidak ada ancaman bahaya bagi hidupnya setelah Kementerian Pertahanan UEA memamerkan rudal balistik yang dianggap bisa menghadang serangan dari pihak Houthi.

Melalui platform sosial media, Juru bicara militer Houthi mengatakan bahwa ia akan mengumumkan dalam beberapa jam terkait rincian apa yang ia gambarkan sebagai operasi militer secara besar-besaran  di UEA.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan UEA mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pertahanan udaranya telah mencegat dan menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan oleh Houthi ke UEA.

“Serangan tersebut tidak mengakibatkan kerugian, karena sisa-sisa rudal balistik jatuh di luar daerah berpenduduk,” kata pernyataan itu.

Menanggapi serangan itu, koalisi militer yang dipimpin Saudi mengatakan telah menghancurkan peluncur rudal balistik di wilayah Al-Jawf, timur laut ibukota Yaman, Sanaa. []

Militer UEA Hancurkan Situs Peluncuran Misil Houthi di Yaman

GAZAMEDIA, ABU DHABI – Kelompok pemberontak Houthi di Yaman terus meluncurkan serangan udara ke wilayah Uni Emirad Arab (UEA) dengan menggunakan rudal balistik. Beruntung serangan rudal tersebut berhasil cegat oleh militer UEA.

Sumber yang diperoleh GAZAMEDIA, Senin (31/1) Militer Uni Emirat telah mencegat dan menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi di Yaman. Kementerian Pertahanan Emirat mengonfirmasi serangan rudal Houthi.

Menurut kementerian tersebut, militer juga menghancurkan situs peluncuran misil di Yaman. Intersepsi rudal tidak mengakibatkan kerusakan karena puing-puingnya jatuh di daerah yang tidak berpenghuni.

“Pasukan pertahanan udara UEA dan Komando Koalisi telah berhasil menghancurkan peluncur rudal di Yaman setelah mengidentifikasi lokasi situs,” kata kementerian tersebut seperti dikutip Al Arabiya.

Militer Emirat menekankan kesiapan penuh untuk menghadapi ancaman apa pun, dan berjanji untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi negara.

Otoritas Umum Penerbangan Sipil mengatakan lalu lintas udara beroperasi seperti biasa, operasi semua penerbangan berjalan normal, dan tidak ada dampak pada penerbangan dan bandara akibat rudal balistik Houthi.

Ini menandai serangan udara lintas perbatasan ketiga oleh Houthi terhadap UEA dalam waktu kurang dari tiga minggu. Houthi pada 17 Januari lalu meluncurkan serangan mematikan menggunakan rudal jelajah dan balistik, serta drone, untuk menargetkan Abu Dhabi.

Serangan itu menyebabkan kebakaran dan mengakibatkan ledakan tiga kapal tanker minyak, menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya. Kemudian diikuti oleh serangan lain terhadap Abu Dhabi pada 24 Januari kemarin, tetapi otoritas UEA mengatakan mereka berhasil mencegat dua rudal balistik Houthi tanpa ada korban.

UEA mengatakan kemudian mengoordinasikan upaya dengan pasukan AS di Pangkalan Udara Al Dhafra dekat Abu Dhabi. Houthi telah mengancam akan terus menargetkan UEA selama negara Teluk itu mendukung kelompok-kelompok di Yaman yang berperang melawan milisinya.

UEA adalah bagian dari Koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi yang melakukan intervensi di Yaman pada 2015 untuk memulihkan pemerintahan Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional.

Koalisi Arab dan kelompok pro-pemerintah telah membuat keuntungan di Yaman, merebut kembali provinsi-provinsi dari bawah kendali Houthi. []