Putin Akui Kemerdekaan Republik Donsk dan Luhansk di Ukraina Timur
GAZAMEDIA, MOSKOW- Presiden Rusia, Vladimir Putin mengakui kemerdekaan wilayah separatis Ukraina, Donsk dan LuhansK dengan menandatangani perjanjian persahabatan dan saling mendukung antar para pemimpin. Senin (21/2),
Kesepakatan terjadi setelah pidato Putin yang mengklaim pasukan Ukraina membunuh warga sipil, dan bertanya : Berapa lama Rusia dapat menanggungnya?
“Rusia memiliki hak untuk mengambil tindakan balasan, membuktikan kami tidak akan meninggalkan kedaulatan dan nilai-nilai nasional.” Tegas Putin
Putin menganggap Blok Barat akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia dalam hal apa pun, padahal masalah tersebut tidak ada hubungannya dengan Ukraina.
Rusia menuduh Amerika Serikat mendukung “pemberontak Ukraina” selama 2013 dan 2014, dan membantu mereka melakukan kudeta yang menggulingkan pemerintah.
Ia menjelaskan bahwa Rusia selalu berusaha mendukung cara-cara diplomatik untuk memecahkan masalah, dan NATO telah sepenuhnya mengabaikan keprihatinan ini. Adapun masalah aksesi Ukraina ke NATO telah ditentukan sebelumnya.
Putin melanjutkan, “Infrastruktur NATO ada di depan pintu Rusia, dan Amerika Serikat serta NATO tanpa malu-malu mempersiapkan Ukraina sebagai medan perang melawan Rusia.”
“Kami telah melihat lima gelombang ekspansi NATO baru-baru ini… dan kami telah menerima janji bahwa NATO tidak akan berkembang, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Aksesi Ukraina ke NATO adalah ancaman langsung terhadap keamanan Rusia, dan menunjukkan pusat pelatihan NATO di Ukraina sama dengan pangkalan militer aliansi.” Pungkas Putin. [terj.nb/af].