#somalia

Prancis Tarik Mundur Pasukannya dari Mali

Gazamedia – Majalah Africa Intelligence, Sabtu (12/2) melaporkan, Presiden Prancis, Emmanuel Macron umumkan penarikan seluruh pasukan militernya yang dikerahkan di Mali. Menyusul pertemuan puncak Uni Eropa di Kota Paris beberapa waktu mendatang.

Majalah yang berafiliasi dengan inteligen Prancis, informasikan pertemuan puncak yang ditujukan membahas situasi di negara-negara Sahel pada 16 Februari. Dihadiri para pimpinan dari negara Afrika; Chad, Niger, Mauritania, Senegal dan Ghana. Sekaligus persipana sambut KTT Eropa-Afrika di Brussel pada tanggal 17 bulan ini.

Akhir bulan lalu, pemerintah Mali meminta duta besar Prancis di Bamako untuk meninggalkan wilayahnya, menyusul pernyataan “ofensif” yang dilontarkan oleh pejabat Prancis.

Ada ketegangan besar dalam hubungan antara Prancis dan junta militer yang berkuasa di Mali. Menyusul pernyataan Prancis dan Barat bahwa otoritas Bamako menjalin kontrak dengan kelompok “Wagner” Rusia, yang dituduh terlibat dalam konflik di beberapa negara, termasuk Suriah, Libya dan Afrika Tengah.

Patut dicatat bahwa Prancis melakukan intervensi militer di Mali sejak 2013 setelah kelompok-kelompok bersenjata menguasai sebagian negara tersebut. Kini, pasukan militer Prancis evakuasi sejumlah pangkalan militer di Mali sebagai bagian dari rencana mengurangi kehadiran mereka di wilayah Sahel. [terj/nb].

 

Musim Kemarau dan Kelaparan Kian Hantui Warga Somalia

Gazamedia – Ribuan warga Somalia, Jumat (11/2) berbondong-bondong menuju pinggiran ibu kota Mogadishu, setelah berjalan berhari-hari hindari kekeringan yang saat ini melanda sebagian besar daerah pedesaan di Somalia.

Program Pangan Dunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan, 13 juta orang di kawasan itu, termasuk sebagian Ethiopia dan Kenya akan menghadapi kelaparan parah pada kuartal pertama 2022.

Di lain sisi, pemerintah Somalia mengumumkan darurat kemanusiaan karena kekeringan di daerah yang paling terkena dampak, termasuk wilayah Selatan-Tengah, Juba Bawah, Gedo dan Shabelle Bawah.

Diketahui, 250.000 warga Somalia, setengah dari mereka anak-anak, meninggal karena kelaparan pada tahun 2011 yang melanda sebagian besar Somalia pada waktu itu.