tentara

Eisenkot: Motivasi Tempur Tentara Israel Menurun, Hamas Semakin Kuat

GAZA MEDIA, JERUSALEM – Mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Gadi Eisenkot, menyatakan keprihatinannya tentang terus menurunnya motivasi tempur para prajurit tentara pendudukan Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Maariv, Eisenkot mengatakan, “Sekarang banyak tentara yang lebih memilih untuk bertugas di unit non-tempur seperti unit cyber, Brigade Intelijen 8200, dan unit teknologi.” Dia menyatakan bahwa ada penurunan yang signifikan dalam kesediaan tentara untuk bergabung ke unit tempur infanteri yang membutuhkan pengorbanan.

Mantan pejabat di tentara pendudukan Israel ini menekankan perlunya menyeimbangkan perekrutan berbagai unit.

Eisenkot menyatakan, dirinya prihatin karena tidak adanya teori keamanan yang tetap di Israel, mengenai apa yang diinginkan Israel dari orang-orang Palestina dan kemungkinan menuju satu negara multi-nasional. Dia menyatakan bahwa opsi ini adalah mimpi buruk bagi entitas pendudukan Israel.

Eisenkot juga berbicara tentang kegagalan kebijakan Israel di Tepi Barat. Hal itu terjadi justru di tengah-tengah semakin membesarnya kekuatan gerakan Hamas di Tepi Barat.

Dia menyatakan bahwa kekuatan gerakan Hamas di Tepi Barat sudah mencapai antara 70-80%. Menurutnya, hal ini terjadi sebagai akibat dari kurangnya strategi dalam menangani masalah Palestina. “Jika pemilu demokratis diadakan, gerakan akan menang,” terangnya.[]

Konfrontasi di Tepi Barat, Ratusan Warga dan Tentara Israel Terluka

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Konfrontasi sengit meletus pada Sabtu (25/12/2021) malam, antara puluhan pemuda Palestina dengan pasukan pendudukan Israel dan pemukim pendatang Yahudi di berbagai wilayah Nablus dan Jenin. Di mana raturan warga sipil terluka dan seorang tentara Israel juga terluka di wajahnya di kota Burqa, utara Nablus.

Bulan Sabit Merah Palestina Palestina melaporkan bahwa kru lapangannya menangani 247 orang yang terluka di desa Burqa, barat laut Nablus. Bulan Sabit Merah mencatat ada 10 orang luka dengan peluru tajam, satu luka berat, dan 48 luka dengan peluru karet berlapis logam, dan satu orang luka dibawa ke RS Rafidia, seperti dikutip dari Palinfo.

Bulan Sabit Merah juga menyatakan bahwa ada 185 warga mengalami sesak nafas akibat terkena tembak gas air mata. Seorang wanita hamil dievakuasi ke rumah sakit karena mengalami sesak nafas saat melahirkan.

Sebelumnya, sumber-sumber lokal melaporkan bahwa dua pemuda terluka oleh peluru logam berlapis karet, dan puluhan lainnnya mengalami sesak nafas, selama konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel di pintu masuk ke kota Barqa dan Bazaria, utara Nablus.

Pasukan pendudukan Israel menutup pintu masuk ke Barqa, di tengah pecahnya konfrontasi dengan para pemuda dan penembakan peluru dan gas air mata secara massif, yang menyebabkan puluhan warga mengalami sesak nafas.

Di pintu masuk ke kota Bazaria juga terjadi konfrontasi, sebagai upaya untuk menghentikan pawai para pemukim pendatang Yahudi. Konfrontasi lain meletus di pintu masuk kota Silat al-Dhaher, selatan Jenin, setelah pendudukan Israel menutup tempat tersebut, dengah dalih untuk mencegah kedatangan sekelompok pemuda baru yang mendukung desa Barqa.

Menurut sumber-sumber Israel, seorang tentara Israel terluka di wajahnya akibat lembaran batu yang dilakukan Palestina saat terjadi konfrontasi di kota Burqa.

Pada Sabtu malam, para pemukim pendatang Yahudi menyerang rumah warga di kota Sebastia, utara Nablus.[]

Israel Tak Percaya dengan Pasukannya Sendiri

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Sebuah laporan baru menunjukkan penurunan kepercayaan publik penjajah “Israel” terhadap tentara mereka dalam 2 tahun berturut-turut.

Melalui saluran Ibrani Seventh, kepala Institut Demokrasi “Israel”, Yonatan Flesner, yang dijadwalkan untuk mempresentasikan laporan tahunannya tentang kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah “Israel”, setelah dua tahun menunjukkan tentang suramnya kepercayaan publik terhadap tentara mereka.

Hal ini membuktikan adanya krisis kepercayaan antara publik dan tentara, setelah laporan tahun lalu, yang menunjukkan penurunan signifikan dalam kepercayaan publik terhadap tentara mereka.

Laporan tersebut menekankan bahwa krisis kepercayaan masih ada antara publik dan tentara, meskipun kinerjanya selama agresi di Jalur Gaza Mei lalu.

Penyebab hilangnya kepercayaan tersebut karena masalah terkait perilaku tentara dengan prajuritnya dalam hal makanan yang buruk, gaji yang rendah dan krisis Corona, di samping penyebab eksternal lainnya.[]

Viral! Foto Syaikh Fadi Skhaidam Penembak Serdadu Israel di Al Quds

GAZA MEDIA, YERUSSALEM – Foto  Syaikh Fadi Skhaidam di ruang pustaka pribadinya viral sejak aksi penembakan yang dilakukannya terhadap serdadu Israel. Sejak peristiwa itu, foto Syaikh Fadi tersebar pada jejaring sosial media di Palestina.

Syaikh Fadi Skhaidam menembak tiga tentara Israel di Al Quds, satu diantaranya tewas dan lainnya luka serius.

Pada Minggu (21/11) pagi, Magon David Adom mengumumkan bahwa seorang pria paruh yang kemudian dikenal sebagai Syaikh Fadi menembak 4 tentara Israel di Kota Tua Yerusalem yang terjajah.

Radio tentara “Israel” melaporkan seorang Palestina telah melakukan serangan penembakan terhadap sekelompok anggota “Penjaga Perbatasan” di Gerbang al-Silsilah Masjid Al-Aqsa, yang mengakibatkan salah satu dari mereka terluka parah, karena ditembak di kepala.

Dia mengatakan bahwa upaya medis sedang dilakukan untuk menolong tentara Israel, sementara yang lain menderita luka sedang hingga luka serius. Pihak Israel mengatakan, “pelaku penyerangan itu ditembak mati, dan dia terluka parah.

Penjajah juga menutup Masjid Al-Aqsa dan mengirim pasukan tambahan ke Masjid Al-Aqsa, dengan misi pencarian tersangka lain. []

Yitzhak Brik Sebut Tentara ‘Israel’ Lemah

GAZA MEDIA – Mayor Jenderal Yitzhak Brik, pensiunan tentara ‘Israel’ mengungkapkan kelemahan serius yang dihadapi tentara ‘Israel’ saat ini. Jika perang terjadi maka hal itu menjadi masalah besar di bagi mereka.

Brik mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa setiap perang yang akan dihadapi Israel memiliki kelemahan pada tentara, kekurangan para perwira profesional  dan tenaga kerja.

“Di samping kurangnya pemeliharaan senjata yang digunakan, pencurian senjata juga mengganggu gudang militer,” kata Brik, Sabtu (13/10).

Brik menambahkan kelalaian dan kelesuan pada tentara ‘Israel” telah meningkat saat ini ke tingkat tertinggi.

Semua itu, kata Brik, akibat dari kesenjangan tenaga kerja, budaya berbohong saat melaporkan sesuatu kepada komandan tentara di lapangan. []