Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan tetap berada di rumah sakit di Yerusalem semalam pada Senin hingga Selasa sesuai rencana, setelah menjalani operasi pengangkatan prostat yang berhasil pada Ahad malam.
Channel 12 melaporkan bahwa kemungkinan ia akan tetap di rumah sakit pada malam Selasa.
Staf rumah sakit mengatakan pada Ahad bahwa ia akan menghabiskan beberapa hari di bawah pengawasan.
Setelah operasi, kantor Netanyahu mengumumkan bahwa ia telah dipindahkan ke ruang pemulihan bawah tanah yang dilindungi di Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem.
Ia dipindahkan ke ruang pemulihan yang dilindungi tersebut karena kekhawatiran bahwa ia bisa menjadi sasaran serangan roket atau misil selama perang yang sedang berlangsung.
Netanyahu menjalani prosedur di bawah anestesi total, yang menurut kantornya dijadwalkan setelah dokter menemukan infeksi pada saluran kemihnya akibat pembesaran prostat jinak.
Kepala departemen urologi Hadassah, Profesor Ofer Gofrit, mengatakan pada Senin bahwa prosedur tersebut “berjalan sesuai rencana” dan tidak ada “kecurigaan terhadap keganasan atau kanker.”
Channel 12 juga melaporkan bahwa istri Perdana Menteri, Sara Netanyahu, tidak kembali ke Israel dari Miami, tempat ia berada selama sebulan terakhir, untuk menemani suaminya selama operasi karena ia terjangkit COVID.
Ia sedang mendapatkan perawatan medis setelah menunjukkan “gejala berat” seperti demam tinggi dan kesulitan bernapas, demikian laporan televisi yang mengutip sumber dekat.
Laporan tersebut menambahkan bahwa Sara Netanyahu diperkirakan akan kembali ke Israel setelah pemulihannya, yang mungkin memakan waktu beberapa hari hingga seminggu.
Juru bicara keluarga Netanyahu menolak untuk memberikan komentar terkait laporan tersebut.