Thursday, September 18, 2025
HomeBeritaTank-tank Israel mulai masuki kawasan permukiman baru di Gaza City

Tank-tank Israel mulai masuki kawasan permukiman baru di Gaza City

Kendaraan militer Israel, termasuk tank, dilaporkan telah memasuki kawasan permukiman baru di barat laut Kota Gaza, menurut laporan dari sumber-sumber lokal pada Rabu (17/9/2025).

Saksi mata menyebutkan bahwa sejumlah tank bergerak ratusan meter ke dalam wilayah permukiman Al-Saftawi dan area di ujung Jalan Jala. Selain itu, kendaraan berat seperti buldoser juga terlihat beroperasi di sekitar kawasan Menara Karameh dan distrik Mukhabarat.

Militer Israel telah merilis foto dan rekaman yang menunjukkan posisi kendaraan tempur mereka di wilayah Al-Saftawi dan sekitar Jalan Jala. Operasi darat ini disebut sebagai bagian dari serangan yang bertujuan memperluas serta memperkuat kendali militer atas Jalur Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya telah menyatakan bahwa Israel akan kembali menduduki seluruh wilayah Gaza. Pada 8 Agustus lalu, Dewan Keamanan Israel menyetujui rencana untuk mengambil alih Kota Gaza.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa pasukan militer akan menghancurkan Kota Gaza jika kelompok Hamas tidak menyerahkan senjatanya dan membebaskan seluruh sandera.

Dalam pernyataan pada Rabu, militer Israel mengklaim telah melakukan lebih dari 150 serangan udara dan artileri ke arah Kota Gaza hanya dalam dua hari terakhir.

Serangan intensif di wilayah utara serta peringatan evakuasi secara paksa mendorong ratusan keluarga Palestina untuk mengungsi ke selatan. Banyak warga, termasuk perempuan dan anak-anak, terpaksa melakukan perjalanan panjang dengan berjalan kaki di bawah ancaman serangan udara dan pengawasan drone.

Sesampainya di wilayah selatan, para pengungsi menghadapi kondisi yang memprihatinkan di tempat penampungan sementara. Kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan menjadi tantangan utama dalam upaya bertahan hidup.

Warga menyebut rute pengungsian ini sebagai “jalan menuju kematian,” menyusul banyaknya korban jiwa selama proses evakuasi. Para penyintas kini harus menghadapi kehidupan sehari-hari tanpa tempat tinggal yang aman serta akses terhadap kebutuhan kemanusiaan dasar

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular