Gedung Putih telah mengungkapkan proposal 20 poin yang diklaim dapat secara langsung menghentikan perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina dan menghancurkan wilayah kantong Palestina itu hingga porak-poranda.
Jika rencana ini diterima oleh kedua belah pihak, maka perang genosida akan segera berakhir, dengan semua sandera yang ditahan di Gaza—baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal—dikembalikan dalam waktu 72 jam, dan para tahanan Palestina dibebaskan. Jalur Gaza akan sementara diperintah oleh pemerintahan teknokrat Palestina, tanpa peran bagi Hamas, dan Israel tidak akan menganeksasi wilayah tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menerima rencana Presiden AS Donald Trump tersebut, tetapi pejabat Hamas Mahmoud Mardawi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompoknya belum menerima dokumen tertulis mengenai rencana perdamaian Gaza itu.
1. Gaza akan dijadikan zona bebas teror yang telah dideradikalisasi dan tidak akan menjadi ancaman bagi negara-negara tetangganya.
2. Gaza akan dibangun kembali demi kepentingan rakyatnya, yang telah menderita sangat lama.
3. Jika kedua belah pihak menyetujui proposal ini, perang akan segera dihentikan. Pasukan Israel akan mundur ke garis yang disepakati sebagai persiapan pembebasan sandera. Selama periode ini, semua operasi militer, termasuk serangan udara dan artileri, akan dihentikan, dan garis pertempuran akan dibekukan hingga penarikan bertahap selesai.
4. Dalam waktu 72 jam setelah Israel secara terbuka menerima perjanjian ini, semua sandera—hidup maupun meninggal—akan dikembalikan.
5. Setelah pembebasan sandera, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup serta 1.700 warga Gaza yang ditahan setelah 7 Oktober 2023, termasuk semua perempuan dan anak-anak yang terkait. Untuk setiap jenazah sandera Israel yang dikembalikan, Israel akan membebaskan jenazah 15 warga Gaza yang telah meninggal.
6. Setelah pembebasan sandera, anggota Hamas yang berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai dan menonaktifkan senjata mereka akan mendapatkan amnesti. Anggota Hamas yang ingin meninggalkan Gaza akan diberikan jalur aman menuju negara tujuan.
7. Setelah perjanjian disepakati, bantuan kemanusiaan penuh akan segera dikirim ke Jalur Gaza. Jumlah bantuan minimal akan sesuai dengan perjanjian 19 Januari 2025, meliputi rehabilitasi infrastruktur (air, listrik, pembuangan limbah), perbaikan rumah sakit dan toko roti, serta pengiriman peralatan untuk membersihkan reruntuhan dan membuka jalan.
8. Distribusi bantuan ke Gaza akan berjalan tanpa campur tangan kedua belah pihak, melalui PBB dan badan-badan terkait, Bulan Sabit Merah, serta lembaga internasional netral lainnya. Pembukaan perlintasan Rafah dua arah akan mengikuti mekanisme yang diatur dalam perjanjian 19 Januari 2025.
9. Gaza akan diperintah oleh pemerintahan transisi sementara berupa komite teknokrat dan apolitis yang bertanggung jawab atas layanan publik dan pengelolaan kota. Komite ini akan terdiri dari warga Palestina berkualifikasi dan pakar internasional, diawasi oleh badan transisi internasional baru, “Dewan Perdamaian,” yang akan dipimpin Presiden Donald J. Trump bersama anggota lain, termasuk mantan Perdana Menteri Tony Blair. Dewan ini akan mengatur kerangka kerja dan pendanaan pembangunan kembali Gaza hingga Otoritas Palestina menyelesaikan program reformasinya, sebagaimana tercantum dalam berbagai proposal termasuk rencana perdamaian Trump 2020 dan proposal Saudi-Prancis. Dewan akan menerapkan standar internasional terbaik untuk menciptakan pemerintahan modern yang efisien, melayani rakyat Gaza, dan menarik investasi.
10. Rencana pembangunan ekonomi Trump untuk membangun kembali Gaza akan dirancang dengan bantuan panel ahli yang berpengalaman dalam pengembangan kota modern di Timur Tengah. Berbagai proposal investasi dan ide pembangunan dari kelompok internasional akan dipertimbangkan untuk menyatukan keamanan dan tata kelola guna menarik investasi yang menciptakan lapangan kerja, peluang, dan harapan bagi masa depan Gaza.
11. Zona ekonomi khusus akan dibentuk dengan tarif dan akses prioritas yang akan dinegosiasikan bersama negara-negara peserta.
12. Tidak ada warga Gaza yang akan dipaksa meninggalkan wilayahnya; mereka yang ingin pergi bebas untuk melakukannya dan dapat kembali kapan saja. Upaya akan dilakukan untuk mendorong mereka tinggal dan membangun masa depan Gaza yang lebih baik.
13. Hamas dan faksi-faksi lain sepakat untuk tidak memiliki peran apapun dalam pemerintahan Gaza, secara langsung maupun tidak langsung. Semua infrastruktur militer, teror, dan fasilitas produksi senjata, termasuk terowongan, akan dihancurkan dan tidak akan dibangun kembali. Proses demiliterisasi Gaza akan diawasi pemantau independen, meliputi pelucutan senjata yang permanen, didukung oleh program pembelian kembali dan reintegrasi yang didanai secara internasional dan diverifikasi oleh pengawas independen. Gaza Baru berkomitmen membangun ekonomi sejahtera dan hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangganya.
14. Mitra regional akan memberikan jaminan bahwa Hamas dan faksi-faksinya akan mematuhi kewajiban mereka, dan Gaza Baru tidak akan menjadi ancaman bagi tetangganya maupun penduduknya.
15. Amerika Serikat bekerja sama dengan mitra Arab dan internasional akan membentuk Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) yang akan segera dikerahkan di Gaza. ISF akan melatih dan mendukung pasukan polisi Palestina yang sudah diverifikasi, berkonsultasi dengan Yordania dan Mesir yang berpengalaman. Pasukan ini menjadi solusi jangka panjang untuk keamanan internal, bekerja sama dengan Israel dan Mesir mengamankan perbatasan bersama polisi Palestina yang baru terlatih. Ini penting untuk mencegah masuknya amunisi dan memperlancar distribusi bantuan. Mekanisme dekonfliksi akan disepakati bersama.
16. Israel tidak akan menduduki atau mencaplok Gaza. Seiring ISF membangun kendali dan stabilitas, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menarik diri berdasarkan standar, tonggak, dan kerangka waktu demiliterisasi yang disepakati antara IDF, ISF, para penjamin, dan Amerika Serikat. Tujuannya menciptakan Gaza aman yang tidak menjadi ancaman bagi Israel, Mesir, atau warganya. IDF akan secara bertahap menyerahkan wilayah Gaza yang didudukinya kepada ISF hingga penarikan penuh, kecuali perimeter keamanan yang tetap dijaga sampai Gaza benar-benar aman dari ancaman teror baru.
17. Jika Hamas menunda atau menolak proposal ini, ketentuan di atas, termasuk peningkatan operasi bantuan, akan tetap dilaksanakan di wilayah bebas teror yang diserahkan IDF kepada ISF.
18. Proses dialog antaragama akan dibangun berdasarkan nilai toleransi dan koeksistensi damai untuk mengubah pola pikir warga Palestina dan Israel, dengan menekankan manfaat perdamaian.
19. Seiring pembangunan kembali Gaza dan kemajuan program reformasi Otoritas Palestina, kemungkinan akan tercipta kondisi untuk jalur yang kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina, yang diakui sebagai aspirasi rakyat Palestina.
20. Amerika Serikat akan membangun dialog antara Israel dan Palestina untuk mencapai kesepakatan politik demi koeksistensi damai dan sejahtera.