Satu kelompok perlawanan Palestina, pada Senin (30/9), menyatakan tiga pemimpinnya tewas dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon.
Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menyatakan ketiga pemimpin tersebut tewas dalam serangan di distrik Kola di Beirut. Serangan itu menghantam lantai atas satu apartemen di distrik Kola, Beirut, menurut saksi mata Reuters.
Tidak ada komentar langsung dari militer Israel.
Menurut Reuters, AS khawatir konflik di Timur Tengah bisa lepas kendali karena frekwensi serangan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon yang terus meningkat.
Katanya, konflik di Israel bisa menyeret Iran dan Amerika ke dalam pertempuran.
PFLP adalah salah satu kelompok militan Palestina yang terlibat dalam perlawanan terhadap Israel.
Pada Ahad, (28/9), Israel melancarkan serangan udara terhadap milisi Houthi di Yaman dan puluhan target Hizbullah di seluruh Lebanon setelah sebelumnya menewaskan pemimpin Hizbullah.
Kementerian Kesehatan Yaman, yang dikelola kelompok Houthi mengatakan, setidaknya empat orang tewas dan 29 lainnya terluka dalam serangan udara di pelabuhan Hodeidah, Yaman.
Israel mengakui melakukan ke Yaman, dengan alasan untuk membalas serangan rudal balistik Houthi ke Tel Aviv.
Di Lebanon, otoritas setempat menyatakan bahwa setidaknya 105 orang tewas akibat serangan udara Israel pada hari Ahad.
Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas dan 6.000 lainnya terluka dalam dua pekan terakhir, tanpa menjelaskan berapa banyak dari mereka adalah warga sipil.
Pemerintah Lebanon juga melaporkan bahwa satu juta orang — seperlima dari populasi — telah meninggalkan rumah mereka.
Serangan bom Israel yang semakin intensif selama dua pekan terakhir telah menewaskan sejumlah pejabat tinggi Hizbullah, termasuk pemimpin mereka, Hassan Nasrullah.
Israel bersumpah akan melanjutkan serangan dan menyatakan bahwa mereka ingin memastikan keamanan di wilayah utara negaranya bagi penduduk yang terpaksa mengungsi akibat serangan roket Hizbullah.
Banyak serangan Israel dilakukan di selatan Lebanon, di mana Hizbullah yang didukung Iran memiliki sebagian besar operasinya.
Serangan pada Senin di distrik Kola tampaknya menjadi serangan pertama di dalam batas kota Beirut.
Warga Suriah yang tinggal di Lebanon selatan dan melarikan diri dari pengeboman Israel mengungsi di bawah jembatan di daerah itu selama beberapa hari, kata warga setempat.
Amerika Serikat mendesak penyelesaian diplomatik untuk konflik di Lebanon, namun juga mengizinkan militernya untuk memperkuat pasukan di kawasan tersebut.
Presiden AS Joe Biden, ketika ditanya apakah perang total di Timur Tengah bisa dihindari, mengatakan “Itu harus.” Dia juga menyatakan akan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.