Thursday, December 4, 2025
HomeBeritaTragedi sunyi di Gaza: 6.000 amputan, minim perawatan

Tragedi sunyi di Gaza: 6.000 amputan, minim perawatan

Sebanyak 6.000 warga Gaza yang mengalami kehilangan anggota tubuh akibat perang Israel mendesak mendapatkan layanan rehabilitasi jangka panjang, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan setempat, Rabu.

Kementerian memperingatkan bahwa kondisi ini berpotensi menimbulkan dampak kemanusiaan yang berat dan berkepanjangan bagi ribuan keluarga.

Dalam pernyataan yang dirilis bertepatan dengan Hari Internasional Penyandang Disabilitas, kementerian menyebut situasi para amputan di Gaza sebagai “mengkhawatirkan”. Sekitar 25 persen kasus amputasi disebut melibatkan anak-anak yang kini harus hidup dengan disabilitas permanen sejak usia dini.

Kementerian menambahkan, ribuan warga yang terluka beserta keluarganya tengah menghadapi “penderitaan kemanusiaan yang mendalam”, sehingga diperlukan dukungan berkelanjutan berupa rehabilitasi fisik, layanan psikologis, serta bantuan sosial.

Lembaga itu menyerukan kepada organisasi internasional terkait untuk memprioritaskan penanganan para amputan di Gaza dan memperluas akses terhadap perawatan khusus dan program rehabilitasi.

Pada September lalu, Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menyampaikan bahwa Gaza kini menjadi wilayah dengan jumlah amputan anak per kapita tertinggi di dunia sejak dimulainya perang.

Sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan di Gaza, lebih dari 70.000 orang—sebagian besar perempuan dan anak-anak—tewas dan lebih dari 171.000 lainnya terluka akibat serangan militer Israel yang juga menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut. Konflik itu kini terhenti setelah kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler