Presiden Donald Trump menyatakan pada Rabu, bahwa Amerika Serikat akan berupaya membantu mengakhiri konflik di Sudan atas permintaan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, demikian dilaporkan Anadolu.
“Yang Mulia meminta saya melakukan sesuatu yang signifikan terkait Sudan. Sebelumnya saya tidak berniat terlibat. Saya pikir situasinya terlalu kacau, tetapi kini saya memahami betapa pentingnya isu itu bagi Anda dan banyak pihak di ruangan ini,” ujar Trump dalam sebuah forum investasi Saudi-AS, sehari setelah menjamu bin Salman di Gedung Putih.
“Kami akan mulai bekerja untuk Sudan,” tambahnya.
Gedung Putih pada 4 November menyebut bahwa pemerintahan Trump termasuk dalam kelompok negara yang berupaya menghentikan kekerasan yang telah melanda Sudan selama lebih dari dua setengah tahun. Belum jelas apakah pernyataan Trump itu menandai penekanan baru terhadap upaya tersebut.
Sejak 15 April 2023, Sudan dilanda perang antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Konflik itu menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.
Hingga saat ini, RSF menguasai lima negara bagian di wilayah Darfur di Sudan barat, sementara militer Sudan mempertahankan kendali atas 13 negara bagian lainnya di selatan, utara, timur, dan tengah, termasuk ibu kota Khartoum.


