Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya belum berniat untuk segera mengikuti langkah Israel dalam mengakui Somaliland sebagai negara merdeka. Somaliland merupakan wilayah yang memisahkan diri dari Somalia.
“Semua masih dalam kajian. Kami akan mempelajarinya. Saya mempelajari banyak hal dan biasanya membuat keputusan yang tepat,” ujar Trump dalam wawancara telepon dengan New York Post, Jumat (waktu setempat), seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Trump bahkan mempertanyakan tingkat pengenalan publik terhadap wilayah tersebut. “Apakah ada yang benar-benar tahu apa itu Somaliland?” katanya.
Terkait proposal Somaliland yang menawarkan akses pelabuhan kepada Amerika Serikat di Teluk Aden yang strategis, Trump merespons singkat dan terkesan meremehkan. “Bukan masalah besar,” ujarnya.
Sebelumnya, Israel pada Jumat menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui pemisahan Somaliland dari Somalia. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan menyampaikan keputusan tersebut kepada Trump dalam pertemuan yang dijadwalkan berlangsung pada Senin mendatang.
Dalam percakapan video dengan Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi untuk menandai langkah diplomatik tersebut, Netanyahu juga mengatakan akan menyampaikan ketertarikan Somaliland untuk bergabung dalam Abraham Accords.
Namun, Trump menegaskan bahwa dirinya tidak terpengaruh oleh proposal tersebut. Ia menyebutkan bahwa pembicaraan dengan Netanyahu nantinya akan lebih difokuskan pada isu Jalur Gaza, termasuk gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat pada Oktober lalu serta upaya rekonstruksi yang berjalan dalam kerangka kerja yang telah disetujui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


