Saturday, November 16, 2024
HomeBeritaTurki lanjutkan penyelidikan pembunuhan aktivis Turki-Amerika oleh Israel

Turki lanjutkan penyelidikan pembunuhan aktivis Turki-Amerika oleh Israel

 

Penyelidikan atas kasus pembunuhan aktivis Turki-Amerika, Aysenur Ezgi Eygi, yang ditembak oleh pasukan Israel saat demonstrasi di Tepi Barat, masih berlanjut di Turki, lansir Anadolu.

Pihak berwenang saat ini tengah menerjemahkan berkas dari otoritas kehakiman Palestina yang mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas perintah dan pelaksanaan penembakan tersebut.

Ayah korban, Mehmet Suat Eygi, telah bergabung dalam kasus ini sebagai penggugat. Dalam pernyataannya, ia menjelaskan bahwa putrinya pergi ke wilayah tersebut untuk mendokumentasikan dan meningkatkan kesadaran tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel.

Karena tidak ada penerbangan langsung dari Turki ke Tel Aviv, Aysenur memasuki Yerusalem melalui Yordania, kemudian pindah ke Hebron bersama sekelompok teman untuk mendukung warga Palestina.

“Pada 6 September, saya mendapat kabar bahwa putri saya ditembak ketika Israel menyerang warga Palestina yang sedang menuju tempat ibadah untuk melaksanakan salat Jumat di bawah blokade Israel,” ujar Eygi.

Ia menegaskan bahwa putrinya tidak membawa senjata atau barang berbahaya, dan dia ikut serta dalam aksi secara damai. Ia mengajukan gugatan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas kematian putrinya, serta institusi dan negara yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Setelah para tersangka diidentifikasi, pihak berwenang Turki berencana untuk mengajukan dakwaan dan menuntut atas kejahatan terhadap kemanusiaan terkait pembunuhan berencana Eygi.

Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, merupakan aktivis hak asasi manusia dan relawan di International Solidarity Movement, yang mendukung perjuangan damai Palestina melawan pendudukan Israel.

Ia tewas pada 6 September dalam aksi protes menentang permukiman ilegal Israel di dekat Nablus, Tepi Barat.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular