Menteri Luar Negeri Türkiye, Hakan Fidan, menuding Pasukan Demokratik Suriah (SDF) melakukan sejumlah aktivitas yang dikoordinasikan dengan Israel. Fidan menilai hal itu sebagai hambatan besar dalam mengintegrasikan kelompok tersebut ke dalam pemerintahan Suriah.
Pernyataan itu disampaikan Fidan dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Hassan al-Shaibani, di Damaskus seperti diberitakan Turkiye Today pada Senin (22/12).
“Kami melihat SDF tidak memiliki niat untuk membuat kemajuan berarti. Fakta bahwa mereka menjalankan aktivitas tertentu yang terkoordinasi dengan Israel saat ini menjadi penghalang utama dalam pembicaraan dengan Damaskus,” ujar Fidan.
Fidan menegaskan Türkiye mendorong integrasi SDF ke dalam struktur pemerintahan Suriah melalui dialog dan rekonsiliasi yang menguntungkan semua pihak, serta menghentikan peran mereka sebagai faktor pengganggu stabilitas Suriah. Ia menekankan bahwa stabilitas Suriah berkaitan langsung dengan keamanan nasional Türkiye.
Senada dengan itu, Menlu Suriah Asaad al-Shaibani menyatakan otoritas Damaskus belum melihat adanya itikad dari SDF untuk berintegrasi. Ia menegaskan negara Suriah akan memberikan perhatian lebih besar pada wilayah Jazira di timur laut dan memastikan kehadiran negara di kawasan tersebut.
Terkait isu regional, Fidan menyebut pendekatan Israel yang berbasis kesepakatan bersama dengan negara-negara kawasan—bukan kebijakan ekspansionis—akan lebih berkontribusi pada stabilitas regional.
Mengenai Gaza, Fidan mengatakan Türkiye berharap fase kedua gencatan senjata segera dimulai, menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump pada awal tahun baru. Ia juga mengungkap adanya pembahasan rekonstruksi Gaza dalam pertemuan internasional di Miami pada 19 Desember yang melibatkan AS, Mesir, dan Qatar, termasuk rencana awal pembangunan kembali wilayah tersebut.
Fidan menekankan bahwa pemerintahan Gaza harus dialihkan kepada struktur yang dipimpin Palestina, sebagai prioritas utama dalam proses pascaperang.
Dalam konteks Suriah, Fidan menyambut pencabutan sanksi Undang-Undang Caesar oleh Senat AS, yang dinilainya akan membuka pintu investasi dan menjadi kontribusi penting bagi stabilitas kawasan. Ia memuji pemerintahan Suriah di bawah Presiden Ahmed Shara yang disebut berhasil menjaga stabilitas dan mencegah berkembangnya terorisme.
Fidan juga mengungkapkan pembahasan kerja sama strategis Türkiye–Suriah dalam bidang perdagangan, energi, logistik, serta pemulangan pengungsi secara sukarela dan bermartabat, seraya menegaskan komitmen Ankara untuk terus mendukung stabilitas dan persatuan Suriah.


