Thursday, November 13, 2025
HomeBeritaUNICEF: Israel halangi alat vaksin dan susu bayi ke Gaza

UNICEF: Israel halangi alat vaksin dan susu bayi ke Gaza

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyatakan Israel menolak izin masuk bagi sejumlah barang penting ke Jalur Gaza, termasuk jarum suntik untuk vaksinasi anak dan botol susu formula bayi.

Penolakan itu dinilai menghambat lembaga kemanusiaan menjangkau warga yang membutuhkan di wilayah yang porak-poranda akibat perang, demikian dilaporkan Reuters, Selasa (11/11/2025).

UNICEF saat ini tengah melaksanakan kampanye vaksinasi massal bagi anak-anak di Gaza di tengah gencatan senjata yang rapuh. Namun, lembaga itu menghadapi kendala besar untuk memasukkan 1,6 juta jarum suntik dan lemari pendingin bertenaga surya yang diperlukan untuk menyimpan vaksin. Menurut UNICEF, jarum suntik tersebut telah menunggu izin bea cukai sejak Agustus lalu.

“Baik jarum suntik maupun lemari pendingin itu dianggap sebagai barang dual-use oleh Israel, sehingga sulit mendapatkan izin. Padahal, keduanya sangat mendesak untuk kegiatan vaksinasi,” kata juru bicara UNICEF, Ricardo Pires, di Jenewa.

Istilah dual-use merujuk pada barang yang dinilai memiliki potensi digunakan untuk keperluan militer maupun sipil.

Badan Koordinasi Pemerintahan Israel untuk Wilayah (COGAT), lembaga militer yang mengawasi aliran bantuan ke Gaza, membantah menahan pengiriman tersebut. COGAT menyebut Israel tidak melarang masuknya jarum suntik maupun peralatan pendingin, tetapi menerapkan pemeriksaan ketat untuk memastikan agar Hamas tidak “memanfaatkan bantuan bagi kepentingan militer.”

Menurut COGAT, ratusan truk yang membawa makanan, air, bahan bakar, obat-obatan, dan perlengkapan darurat memasuki Gaza setiap hari bekerja sama dengan PBB.

UNICEF meluncurkan tahap pertama dari tiga putaran imunisasi pada Minggu (9/11/2025) untuk menjangkau lebih dari 40.000 anak di bawah usia tiga tahun yang tertinggal vaksin rutin terhadap polio, campak, dan pneumonia akibat perang dua tahun terakhir. Pada hari pertama, lebih dari 2.400 anak berhasil divaksinasi.

Namun, UNICEF menegaskan masih kekurangan pasokan penting untuk melanjutkan dua putaran vaksinasi berikutnya. Selain jarum suntik, Israel juga disebut menolak masuknya 938.000 botol susu formula bayi siap pakai serta suku cadang truk air.

“Itu berarti hampir satu juta botol susu yang seharusnya bisa menjangkau anak-anak yang mengalami berbagai tingkat malnutrisi,” ujar Pires.

Gencatan senjata yang disepakati pada 10 Oktober lalu diharapkan dapat membuka akses bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar. Namun, lembaga bantuan internasional menilai jumlah bantuan yang masuk masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 2 juta warga Gaza yang sebagian besar kini hidup dalam pengungsian dan kekurangan gizi.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler