Monday, July 14, 2025
HomeBeritaUNICEF: Lebih dari 5.800 anak di Gaza alami malnutrisi pada Juni

UNICEF: Lebih dari 5.800 anak di Gaza alami malnutrisi pada Juni

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melaporkan bahwa lebih dari 5.800 anak di Gaza mengalami malnutrisi selama bulan Juni 2025. Laporan tersebut mencerminkan kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah tersebut akibat konflik yang terus berlangsung.

“Malnutrisi anak di Gaza meningkat dengan sangat cepat,” kata UNICEF dalam pernyataan resminya, Minggu (14/7/2025), seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Menurut UNICEF, sebanyak 5.870 anak telah dirawat di rumah sakit pada Juni lalu untuk penanganan gizi buruk, termasuk lebih dari 1.000 kasus malnutrisi akut. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan selama empat bulan berturut-turut.

Adapun data sebelumnya mencatat, terdapat 2.068 anak yang dirawat akibat malnutrisi pada Februari, meningkat menjadi 3.259 anak pada Maret, 3.444 pada April, dan 5.514 anak pada Mei.

“Tubuh anak-anak perlahan menghilang. Ini bukan sekadar krisis gizi, ini adalah darurat untuk kelangsungan hidup anak-anak,” ujar UNICEF.

UNICEF mendesak dilakukannya pengiriman bantuan kemanusiaan secara besar-besaran dan berkelanjutan, serta menyerukan gencatan senjata yang langgeng guna menyelamatkan anak-anak di Gaza.

Berdasarkan data otoritas Palestina, sedikitnya 67 anak di Gaza dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan sejak Oktober 2023. Situasi ini diperparah oleh penutupan akses perbatasan Gaza oleh Israel sejak 2 Maret 2025, yang menghambat masuknya bahan pangan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Penutupan ini memperburuk krisis kemanusiaan yang telah berlangsung di Gaza, wilayah dengan populasi sekitar 2,4 juta jiwa. Kondisi di lapangan menunjukkan gejala kelaparan massal, disertai meningkatnya jumlah kematian akibat kekurangan gizi dan penyakit.

Sejak serangan pada 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan operasi militer besar-besaran ke Jalur Gaza. Lebih dari 58.000 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan terus menerus juga menghancurkan infrastruktur dan memperparah kelangkaan pangan serta penyebaran penyakit.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan dugaan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas aksi militernya di wilayah tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular