Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Ahad (25/8/2025) mengumumkan bahwa 9 dari 10 sekolah di Jalur Gaza telah hancur akibat serangan militer Israel dan kini tidak dapat digunakan tanpa rekonstruksi menyeluruh.
UNRWA menyebutkan bahwa sekolah-sekolah yang rusak itu termasuk bangunan milik mereka sendiri, yang selama ini juga difungsikan sebagai tempat perlindungan bagi warga sipil yang mengungsi akibat konflik.
Sebelumnya, Human Rights Watch (HRW) melaporkan bahwa sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, militer Israel telah menggempur lebih dari 500 sekolah di Gaza yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi.
Menurut HRW, ratusan warga sipil Palestina tewas dalam serangan tersebut. Organisasi itu juga menekankan bahwa Israel menggunakan amunisi buatan Amerika Serikat dalam serangan-serangan tersebut.
HRW menyatakan bahwa serangan terhadap sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung adalah pelanggaran hukum, terlepas dari alasan yang diberikan.