Hampir satu juta pengungsi Palestina di Gaza yang dilanda perang terancam menghadapi cuaca dingin dan hujan ekstrem pada musim dingin ini, kata Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (8/12).
“Pengungsi di Gaza memerlukan perlindungan dari hujan dan dingin. Hanya sekitar 23% dari kebutuhan ini yang telah terpenuhi, meninggalkan 945.000 orang yang berisiko terpapar cuaca ekstrem pada musim dingin ini,” kata UNRWA dalam pernyataan resminya.
“Bantuan mendesak diperlukan untuk mengatasi kebutuhan mendesak ini seiring dengan semakin dalamnya krisis,” lanjutnya.
UNRWA juga mengungkapkan bahwa warga Palestina di kota Deir al-Balah dan berbagai wilayah lainnya di Gaza mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan di antara puing-puing rumah mereka yang hancur setelah serangan udara Israel.
“Serangan terus berlanjut, korban sipil meningkat, dan rumah serta infrastruktur vital dihancurkan,” tambahnya.
“Biaya kemanusiaan dari perang ini tak tertahankan,” kata UNRWA, sambil mengulangi seruannya untuk penghentian permusuhan secara segera di Gaza untuk mencegah penderitaan lebih lanjut.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan perang yang sangat mematikan terhadap Gaza, yang telah merenggut lebih dari 44.700 nyawa, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga dihadapkan pada tuntutan genocide di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang dilancarkannya di Gaza.