Tuesday, September 30, 2025
HomeBeritaUNRWA: Setengah juta warga Gaza terjebak di kawasan 8 KM persegi

UNRWA: Setengah juta warga Gaza terjebak di kawasan 8 KM persegi

Sekitar 500.000 warga Palestina di Kota Gaza kini terjebak di area sempit seluas hanya delapan kilometer persegi.

Kondisi ini terjadi setelah militer Israel memperluas operasi daratnya, demikian diungkapkan penasihat media Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Adnan Abu Hasna, dalam wawancara dengan Al Jazeera.

Abu Hasna menegaskan, Kota Gaza tengah menghadapi kehancuran besar pada sistem kemanusiaan, dengan peringatan bahwa pasokan bahan bakar akan habis dalam 48 jam mendatang.

Sementara itu, tank-tank Israel terus bergerak masuk lebih jauh ke jantung permukiman padat penduduk di Kota Gaza.

Saksi mata dan tenaga medis melaporkan pada Minggu (29/9) bahwa kendaraan lapis baja Israel telah memasuki kawasan Sabra, Tal al-Hawa, Sheikh Radwan, dan al-Nasser.

Serangan darat itu kian mendekati pusat kota serta wilayah barat, yang selama ini menjadi tempat perlindungan bagi ratusan ribu pengungsi.

Layanan darurat Palestina menyatakan keprihatinan karena tidak mampu merespons puluhan panggilan darurat dari warga yang terjebak di bawah reruntuhan atau terkepung oleh pertempuran.

Sejak beberapa pekan terakhir, tentara Israel melancarkan operasi darat besar-besaran dengan tujuan menghancurkan sisa-sisa Kota Gaza dan menguasainya sepenuhnya melalui operasi yang dinamakan “Arabah Gideon 2”.

Serangan itu memicu gelombang pengungsian baru, memaksa hampir setengah juta penduduk meninggalkan rumah mereka.

Kelaparan menyebar ke selatan

Abu Hasna menambahkan, gelombang pengungsi itu telah membawa krisis kelaparan ke wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza.

“Ribuan orang kini tidur di jalanan tanpa tenda, tanpa tempat berlindung,” ujarnya.

Ia menekankan kebutuhan mendesak untuk segera menghentikan pertempuran dan membuka akses bagi bantuan kemanusiaan.

Sejak Oktober 2023, Israel dengan dukungan Amerika Serikat (AS) melancarkan perang yang oleh warga Palestina disebut sebagai perang pemusnahan.

Serangan itu mencakup pembunuhan massal, kelaparan yang disengaja, penghancuran infrastruktur, serta pengusiran paksa, meski berulang kali mendapat seruan penghentian perang dari dunia internasional, termasuk perintah Mahkamah Internasional.

Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, perang Israel hingga kini telah menewaskan lebih dari 66.000 orang dan melukai 168.000 lainnya. Selain itu, akibat kelaparan, tercatat sedikitnya 440 warga Palestina gugur, termasuk 147 anak-anak.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler