Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, kembali ke negaranya pada Selasa (10/6/2025) malam setelah dideportasi oleh otoritas Israel.
Thunberg merupakan salah satu dari 12 aktivis dan jurnalis yang ikut dalam kapal bantuan kemanusiaan tujuan Gaza yang dihentikan dan disita oleh militer Israel.
Thunberg terbang ke Swedia melalui Paris dan tiba di Stockholm sekitar pukul 22.30 waktu setempat (20.30 GMT).
Kedatangannya disambut oleh sekitar 30 pendukung yang mengibarkan bendera Palestina, di tengah kehadiran media dalam jumlah besar.
Dalam pernyataannya sebelumnya, Thunberg menuduh Israel telah “menculik” dirinya dan para penumpang kapal Madleen, serta memperlakukan mereka secara “tidak manusiawi”.
Ia menegaskan bahwa fokus utama tetap harus tertuju pada penderitaan rakyat Palestina di Gaza.
Menurut lembaga bantuan hukum Adalah, Thunberg termasuk dalam empat dari 12 kru kapal Madleen yang menerima syarat deportasi dari Israel.
Sementara itu, delapan orang lainnya masih menjalani proses peninjauan penahanan di hadapan Pengadilan Peninjauan Penahanan Israel.