Wali Kota terpilih New York City, Zohran Mamdani, mengajak pendukungnya memboikot Starbucks seiring aksi mogok nasional para barista yang menuntut kontrak kerja yang adil.
Dalam unggahan di X, Mamdani menyebut para pekerja Starbucks sedang melakukan mogok karena praktik ketenagakerjaan yang tidak adil, dan mendorong masyarakat untuk menunda semua pembelian di gerai tersebut hingga tercapai kesepakatan. “Bersama-sama, kita bisa mengirim pesan kuat: Tidak ada kontrak, tidak ada kopi,” tulisnya kepada 1,1 juta pengikutnya.
Juru bicara tim transisi wali kota terpilih mengatakan warga New York dapat mengharapkan Mamdani “berdiri tanpa kompromi bersama buruh.”
Serikat Starbucks Workers United, yang mewakili sekitar 9.000 karyawan, menyatakan barista di lebih dari 25 kota di AS melakukan mogok pada “Red Cup Day,” salah satu promosi tahunan tersibuk Starbucks. Serikat menuduh perusahaan menolak bernegosiasi dengan itikad baik, dan memperingatkan mogok dapat meningkat jika tidak ada kemajuan kontrak.
Starbucks menyatakan hampir semua gerai tetap buka dan menegaskan memberikan gaji dan tunjangan yang kompetitif. Aksi mogok kali ini merupakan yang keempat sejak 2023 dan yang ketiga di bawah kepemimpinan perusahaan saat ini.
Perselisihan buruh kian memanas, dengan serikat mengajukan lebih dari 1.000 tuduhan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil, sementara National Labor Relations Board menuding Starbucks menggunakan taktik anti-serikat, yang dibantah perusahaan.
Tahun lalu, pekerja yang mogok sempat mengganggu acara liburan yang sama, menutup sementara puluhan gerai. Ketegangan terus berlangsung seiring perubahan kebijakan perusahaan dan penolakan dari karyawan terhadap beberapa kebijakan tempat kerja.


