Sunday, November 24, 2024
HomeBeritaWarga Gaza: Dukungan AS ke Israel tetap kuat siapapun pemenang pemilu

Warga Gaza: Dukungan AS ke Israel tetap kuat siapapun pemenang pemilu

Warga Palestina di Jalur Gaza mengungkapkan keraguan bahwa hasil pemilihan presiden AS akan membawa perubahan signifikan bagi situasi mereka, mengingat serangan Israel yang terus berlanjut sejak 7 Oktober 2023.

Banyak yang meyakini bahwa, terlepas dari siapa pemenangnya, dukungan AS terhadap Israel akan tetap kokoh.

Mereka juga meragukan bahwa presiden AS yang baru dapat menghentikan genosida yang tengah berlangsung di Gaza.

Jurnalis lokal, Abdullah Mikdad, mengatakan bahwa warga Palestina percaya tidak akan ada perubahan dalam sikap AS terhadap Israel, apakah Gedung Putih dipimpin oleh Donald Trump atau Kamala Harris.

“Yang penting bagi kami adalah presiden AS berikutnya datang dengan visi untuk mengakhiri konflik Israel dan Palestina-Arab serta bekerja untuk menerapkan solusi dua negara,” kata Mikdad kepada Anadolu.

Dia menekankan bahwa warga Palestina menginginkan lebih dari sekadar slogan kosong.

Ia menambahkan bahwa warga Palestina ingin melihat pemerintahan AS yang tidak justru memicu konflik di kawasan, melainkan bekerja untuk mengakhirinya.

Khalid Abu Wafa, seorang warga Gaza, sependapat dengan hal ini. Ia mengatakan bahwa tidak ada perbaikan yang bisa diharapkan, terlepas dari siapa yang menang.

Warga Gaza sudah merasa kelelahan dengan pengungsian tanpa henti, perbatasan yang tertutup, serta kekurangan pangan dan kebutuhan pokok lainnya.

“Kami lelah. Kami berharap serangan ini segera berakhir,” katanya.

Ibrahim Abu Murassa, yang baru-baru ini melarikan diri dari Gaza utara, menyuarakan harapan akan adanya perubahan kebijakan AS yang dapat mengurangi konflik di kawasan tersebut.

Dia mengatakan Washington terlibat dalam genosida yang terjadi di Gaza dan menyatakan bahwa kemenangan Trump mungkin akan mengarah pada pembatasan aksi Israel.

Sejak Israel melancarkan serangan terbaru di Gaza, AS telah memberikan dukungan militer, intelijen, dan diplomatik yang luas.

Para pengamat Palestina dan internasional berpendapat bahwa tanpa dukungan AS, operasi berkelanjutan Israel akan sulit dipertahankan.

Ratusan juta warga AS telah memilih presiden ke-47 AS, dengan mantan presiden Donald Trump berhadapan dengan pesaingnya dari Demokrat, Kamala Harris.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza, yang mengakibatkan hampir 43.400 orang tewas dan menjadikan wilayah tersebut hampir tidak dapat dihuni lagi.

Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza yang terkepung.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular