Ratusan warga Israel berdemonstrasi di depan kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat pada Senin (7/10). Mereka mendesak kesepakatan pertukaran tahanan dengan faksi Palestina di Gaza.
Dikutip dari Anadolu Agency, aksi ini bertepatan dengan peringatan satu tahun perang genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 42.000 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta melukai 97.100 lainnya sejak tahun lalu.
Para demonstran, yang membawa foto-foto warga Israel yang menjadi sandera di Gaza, mendesak pemerintah Israel agar segera mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Haaretz.
Pemerintah Israel memperkirakan ada 101 warga Israel yang disandera di Gaza, sementara Hamas menyatakan bahwa banyak dari mereka tewas akibat serangan udara Israel yang tidak pandang bulu.
Meskipun ada berbagai upaya mediasi yang telah diajukan untuk mengakhiri perang dan memfasilitasi pertukaran tahanan, Netanyahu terus menetapkan syarat-syarat baru yang memperumit proses negosiasi.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Mossad David Barnea sebelumnya telah memperingatkan bahwa syarat-syarat baru ini menghambat upaya mencapai kesepakatan dengan Hamas.
Hamas menuntut penghentian perang genosida Israel di Gaza sebagai syarat utama dalam kesepakatan pertukaran tahanan, tuntutan yang ditolak oleh Netanyahu.
Sementara itu, Israel tetap melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan Israel tersebut telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Tindakan Israel di Gaza kini menghadapi gugatan kasus genosida di Pengadilan Internasional di Den Haag.
Baca juga: 1 polisi tewas, 10 warga Israel cidera dalam serangan di Beersheba
Baca juga: Pejuang Palestina tembaki warga Israel di Jaffa sesaat sebelum serangan Iran