Ratusan orang menggelar aksi unjuk rasa di ibu kota Swedia, Stockholm, pada Sabtu. Mereka memprotes serangan Israel di Jalur Gaza dan menilai bahwa Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata.
Massa berkumpul di Lapangan Odenplan, kawasan pusat Stockholm, untuk mengecam serangan yang terus berlanjut serta hambatan terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang berada di bawah blokade.
Sambil meneriakkan slogan pro-Palestina, para peserta membawa berbagai poster bertuliskan “Stand up for Palestine” dan “Say no to genocide.”
Mereka juga mendesak pemerintah Swedia menerapkan embargo senjata secara penuh terhadap Israel.
Dror Feiler, seorang aktivis Yahudi yang turut hadir, mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa meskipun ada pembicaraan mengenai gencatan senjata, kondisi di Palestina menunjukkan hal sebaliknya.
“Warga Palestina terbunuh setiap hari di Gaza, sementara pembersihan etnis terus berlangsung di Tepi Barat,” ujarnya.
Feiler menambahkan bahwa aparat keamanan Israel di Tepi Barat bukan hanya gagal menghentikan serangan para pemukim terhadap warga Palestina, tetapi kerap ikut terlibat.
“Pemerintah-pemerintah kita masih terus membeli dan menjual senjata. Mereka terus memberikan dukungan politik dan diplomatik kepada Israel… dan itu tidak bisa diterima,” kata Feiler.
