Kelompok Yahudi terkemuka yang anti-Zionis di AS, Jewish Voice for Peace (JVP), mengeluarkan pernyataan pada Kamis (24/10) yang menyatakan bahwa tindakan Israel di Gaza sama dengan tindakan holocaust.
“Banyak di antara kami memiliki orang tua, kakek, dan nenek yang selamat atau tewas dalam march kematian Nazi, dan kami semua dibesarkan dalam bayang-bayang holocaust Nazi,” ungkap JVP dalam pernyataannya seperti dikutip Middle East Eye.
“Negara Israel saat ini sedang melakukan sebuah holocaust, yaitu pembantaian massal yang disengaja terhadap rakyat Palestina, dengan senjata yang disuplai oleh Amerika Serikat,” tulis kelompok tersebut sambil memperbandingkan gambar-gambar Holocaust dengan foto-foto Gaza masa kini di media sosial.
Sejumlah warga Palestina juga menyebut tindakan militer Israel di Gaza sebagai “holocaust”. Namun, ini tampaknya menjadi pernyataan pertama dari kelompok Yahudi yang menyebut perang Israel di Gaza sebagai sebuah holocaust.
Antara tahun 1940 hingga 1945, sekitar 1,1 juta orang (di mana sekitar 1 juta di antaranya adalah orang Yahudi) tewas di kamp pemusnahan Auschwitz yang dikelola oleh Jerman Nazi. Secara total, sekitar enam juta orang Yahudi tewas selama Holocaust.
Sejak Israel meluncurkan perang terhadap Gaza pada Oktober lalu, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 43.000 warga Palestina, di mana separuhnya adalah perempuan dan anak-anak, serta menghancurkan sekolah, masjid, rumah sakit, dan tempat penampungan PBB.
Selain menyasar struktur sipil, pasukan Israel juga menargetkan jurnalis, pekerja medis, serta pekerja bantuan PBB dan internasional.
Meskipun angka resmi korban tewas dari kementerian kesehatan mencatat lebih dari 43.000 warga Palestina, beberapa estimasi menyebutkan angka tersebut mencapai lebih dari 186.000.
Pernyataan JVP ini muncul seiring dengan pengepungan yang telah berlangsung selama beberapa minggu oleh pasukan Israel di bagian utara Gaza.
Jurnalis Palestina melaporkan bahwa pasukan Israel telah melakukan pembersihan etnis terhadap separuh kawasan Jabalia di Kota Gaza.
Saksi mata kepada Middle East Eye melaporkan bahwa pasukan Israel bergerak dari sekolah ke sekolah di Jabalia dan daerah sekitarnya untuk secara paksa mengusir warga sipil Palestina yang tidak bersenjata, kelaparan, dan terjebak di rumah mereka.
Bangunan-bangunan, termasuk sekolah-sekolah PBB dan rumah, kemudian diratakan atau dibakar oleh tentara Israel untuk mencegah warga kembali.
“Foto-foto dan video yang muncul dari Gaza Utara adalah gema menakutkan dari gambar-gambar yang sangat familiar dari ghetto Eropa dan kamp konsentrasi Nazi di Perang Dunia Kedua,” kata JVP dalam pernyataannya.
“Hari ini kami berdiri dengan nenek moyang kami di belakang kami, bersolidaritas dengan saudara-saudari Palestina kami, menuntut embargo senjata segera dan penghentian genosida – kami tidak akan bersikap acuh tak acuh terhadap penderitaan Palestina.”
JVP menyerukan kepada para penyintas Holocaust dan keturunan mereka untuk menandatangani pernyataannya, “untuk berdiri dan menghentikan genosida.”