Kantor Media Urusan Tahanan pada Rabu menyatakan bahwa 114 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup masih berada di berbagai penjara Israel dan menunggu pembebasan mereka.
Dalam pernyataannya, kantor yang berafiliasi dengan Hamas itu menyebut Hebron sebagai wilayah dengan jumlah tahanan seumur hidup terbanyak, yakni 28 orang. Disusul Nablus 21 orang, Ramallah 17 orang, serta 16 tahanan yang merupakan warga Palestina berstatus warga negara Israel.
Selain itu, Jenin memiliki 9 tahanan, Tulkarm 7, Bethlehem 4, Jericho 3, sementara Qalqilya dan Salfit masing-masing 2 orang.
Tiga tahanan dari Yerusalem yang diduduki dan dua dari Jalur Gaza juga masih menjalani hukuman seumur hidup.
Kantor tersebut menyatakan bahwa setiap tahanan membawa “kisah kemanusiaan tentang perampasan hak”, serta memperingatkan bahwa kondisi mereka terus memburuk akibat status darurat yang masih berlaku di penjara-penjara Israel.
Situasi ini disebut meningkatkan kekerasan dan penyiksaan, terutama terhadap tahanan seumur hidup dan para pemimpin gerakan tahanan.
Menurut data kantor itu, sebelum operasi “Banjir Al-Aqsa”, terdapat 608 warga Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup. Melalui kesepakatan “Banjir Kebebasan” yang dilaksanakan dalam tiga tahap, 503 orang telah dibebaskan, sehingga tersisa 114 tahanan seumur hidup per Desember 2025.


