Lima tentara Israel tewas dan sepuluh lainnya terluka dalam ledakan di Gaza Utara pada Senin (12/1), menurut pernyataan militer Israel, lansir Times of Israel.
Kejadian ini meningkatkan jumlah kematian pasukan Israel menjadi 407 orang dalam lebih dari 15 bulan pertempuran di Gaza.
Lima prajurit yang tewas semuanya berasal dari Unit Rekognisi Brigade Nahal, yang dikenal karena peranannya dalam misi-misi tempur di garis depan.
Mereka yang meninggal adalah Kapten Yair Yakov Shushan (23) dari Ma’alot-Tarshiha; Sersan Staf Yahav Hadar (20) dari Kfar Tavor; Sersan Staf Guy Karmiel (20) dari Gedera; Sersan Staf Yoav Feffer (19) dari Herzliya; dan Sersan Staf Aviel Wiseman (20) dari Poria.
Menurut militer Israel, para tentara ini sedang melakukan misi di kawasan Beit Hanoun pada Senin pagi.
Mereka berada di dalam sebuah bangunan dan sedang mempersiapkan bahan peledak untuk kegiatan rekayasa saat ledakan terjadi. Akibatnya, bangunan tempat mereka berada runtuh, menewaskan kelima tentara tersebut.
Investigasi lebih lanjut mengenai penyebab ledakan masih berlangsung.
Pertempuran sengit di Gaza Utara, yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir, semakin intens setelah pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran pada Oktober 2024 untuk mencegah kelompok Hamas melakukan konsolidasi kekuatan.
