Monday, September 8, 2025
HomeBerita62 warga Palestina gugur, Israel gempur menara dan permukiman di Gaza

62 warga Palestina gugur, Israel gempur menara dan permukiman di Gaza

Serangan udara Israel kembali mengguncang Kota Gaza pada Ahad (8/9/2025). Sedikitnya 62 warga Palestina dilaporkan tewas sejak fajar, menurut sumber di rumah sakit setempat.

Dari jumlah itu, 49 korban berasal dari Kota Gaza dan wilayah utara Jalur Gaza.

Sasaran terbaru adalah Menara Ru’ya, bangunan tujuh lantai dengan lebih dari 30 unit apartemen.

Sebelum penggempuran, militer Israel memberi peringatan evakuasi kepada penghuni gedung dan juga memperingatkan warga Gedung al-Khiyam yang bersebelahan agar segera meninggalkan lokasi.

Israel mengklaim gedung tersebut digunakan Hamas untuk “infrastruktur militer”, tuduhan yang dibantah oleh warga.

Di saat bersamaan, militer Israel mengumumkan bahwa Brigade Nahal menghancurkan jaringan terowongan sepanjang ratusan meter di kawasan Zaitun, Gaza utara.

Media penyiaran Israel juga melaporkan bahwa pasukan reguler diberi waktu istirahat sebelum dipersiapkan kembali untuk operasi militer besar di jantung Kota Gaza.

Pemboman terus menerus

Serangan udara terus berlangsung di sejumlah titik. Pesawat tempur Israel kembali menghantam Klub Olahraga al-Jazira di pusat Kota Gaza yang menampung para pengungsi.

Serangan ini menyebabkan sedikitnya 15 orang terluka, termasuk anak-anak, menurut laporan Bulan Sabit Merah Palestina.

Tidak hanya itu, rumah-rumah warga dan sebuah masjid di kawasan al-Daraj dan al-Nafaq turut hancur.

Rekaman yang diperoleh Al Jazeera memperlihatkan kendaraan lapis baja Israel masuk ke kawasan Barakat Sheikh Radwan di Gaza utara, disertai penghancuran sistematis rumah-rumah yang masih tersisa.

Salah satu serangan paling mematikan terjadi di Sekolah al-Farabi, yang berfungsi sebagai tempat perlindungan warga di kawasan al-Yarmouk.

Sembilan orang, termasuk anak-anak, tewas, dan lebih dari 20 lainnya luka-luka. Jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit al-Shifa dan Rumah Sakit Lapangan Bulan Sabit Merah.

Korban lainnya jatuh akibat serangan ke rumah-rumah warga. Sebanyak 6 orang tewas di kawasan al-Shanti, 2 orang di kawasan al-Zarqa, 2 orang di distrik al-Daraj, serta serangan tambahan ke rumah-rumah di Batin al-Samin dan Jorat al-‘Aqqad, Khan Younis, Gaza selatan.

Sikap Hamas

Hamas mengecam keras serangan yang menyasar warga sipil dan infrastruktur Gaza. Dalam pernyataan resminya, Hamas menuduh Israel melanjutkan “pembantaian dan genosida dengan menantang kehendak internasional”.

Mereka menilai sikap pasif dunia internasional memberi “perlindungan politik” kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk terus melancarkan serangan.

Hamas kembali menyerukan PBB serta negara-negara Arab dan Islam untuk segera mengambil langkah nyata melindungi rakyat Palestina dari ancaman pemusnahan dan pengusiran massal.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan Amerika Serikat (AS) dituding melakukan genosida di Gaza.

Aksi ini mencakup pembunuhan, kelaparan terencana, penghancuran sistematis, serta pemindahan paksa.

Hingga kini, korban di Jalur Gaza telah mencapai 64.368 jiwa tewas dan 162.367 luka-luka, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 9.000 orang hilang, sementara ratusan ribu lainnya hidup dalam pengungsian. Kondisi kelaparan akut telah merenggut nyawa 387 orang, termasuk 138 anak.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular