Monday, June 16, 2025
HomeBeritaPakistan bantah akan kirim senjata nuklir ke Israel jika serang Iran

Pakistan bantah akan kirim senjata nuklir ke Israel jika serang Iran

Pemerintah Pakistan membantah spekulasi bahwa negara itu akan mengerahkan senjata nuklir terhadap Israel jika Tel Aviv melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Pernyataan bantahan ini disampaikan menyusul klaim dari pejabat tinggi Iran, Mohsen Rezaei, seorang jenderal senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sekaligus anggota Dewan Keamanan Nasional Iran. Dalam wawancara dengan televisi pemerintah Iran, Rezaei menyebut bahwa “Pakistan telah memberi tahu kami bahwa jika Israel menggunakan rudal nuklir, kami juga akan menyerangnya dengan senjata nuklir.”

Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, menegaskan bahwa kapabilitas nuklir negaranya hanya digunakan untuk kepentingan dalam negeri, terutama untuk menjaga keamanan nasional dan melindungi rakyat dari ancaman eksternal.

“Pakistan adalah penandatangan semua disiplin nuklir internasional. Kapabilitas nuklir kami sepenuhnya untuk kepentingan rakyat dan pertahanan negara dari rencana jahat musuh-musuh kami,” tulis Asif melalui akun resminya di platform X, Senin (16/6/2025).

Dalam pernyataan resminya, Asif juga menekankan bahwa Pakistan berkomitmen pada prinsip pertahanan, bukan dominasi atau ambisi hegemonik terhadap negara-negara tetangga.

Lebih lanjut, ia mengkritik keras tindakan militer Israel dalam beberapa waktu terakhir yang dinilai sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas kawasan.

“Israel telah menunjukkan sikap agresif yang berbahaya. Dunia Barat harus menyadari bahwa konflik yang dipicu Israel tidak hanya akan terbatas di kawasan, tetapi juga dapat menimbulkan dampak global,” tegasnya.

Pernyataan Pakistan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menyusul aksi saling serang antara Israel dan Iran dalam beberapa hari terakhir.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular