Iran

Iran-Uni Eropa Sepakat Lanjutkan Negosiasi Perjanjian Nuklir

GAZAMEDIA, TEHERAN – Iran dan Uni Eropa sepakat untuk melanjutkan negosiasi yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 dalam beberapa hari mendatang, Sabtu (25/6/2022)

Menteri Luar Negeri Iran Hossein, Amir Abdollahian mengatakan, “Tehran siap melanjutkan pembicaraan nuklir, hal yang penting bagi kami adalah mengambil keuntungan ekonomi penuh antar keduabelah pihak dari perjanjian 2015 ini.”

Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyatakan optimismenya tentang masa depan negosiasi, mencatat bahwa ia telah mengadakan pertemuan “positif” dengan menteri Iran. [ml/ofr]

Iran Umumkan Penangkapan Jaringan Agen Mata-mata Mossad “Israel”

GAZAMEDIA, IRAN – Dinas keamanan Iran menangkap jaringan mata-mata yang beroperasi di berbagai kegubernuran negara untuk Mossad ‘Israel’, mencatat bahwa jaringan itu berencana untuk membunuh ilmuwan nuklir Iran. Selasa (21/6/2022).

Pengadilan Iran mengatakan, “Jaringan yang beroperasi untuk Mossad terdiri dari 3 agen, dan mereka ditangkap setelah 8 bulan pemantauan dan tindak lanjut keamanan.”

Sementara itu, Kantor Berita Republik Islam Iran mengutip pejabat pengadilan, Mahdi Shams Ebadi yang membenarkan bahwa Iran akan segera mengadili mereka yang dikatakan sebagai 3 agen yang terkait dengan intelijen ‘Israel’ yang ditangkap April lalu.

Di sisi lain, ‘Israel’ mengklaim bahwa bulan lalu mereka menggagalkan upaya untuk meluncurkan serangan terhadap target ‘Israel’ di dalam wilayah Turki, yang direncanakan oleh pihak Iran.

Pengumuman penangkapan jaringan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan ‘Israel’, ketika negosiasi Wina tersendat dan penandatanganan perjanjian nuklir baru ditunda tanpa batas waktu. [as/nb]

Menlu Iran: Kehadiran “Israel” Ganggu Stabilitas Kemanan Wilayah Teluk

GAZAMEDIA, TEHERAN – Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian peringatkan bahaya kehadiran “Israel” yang mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Arab Teluk, Sabtu (18/6/2022).

Selama pertemuan dengan mitranya dari Emirat, Abdollahian mewakili Iran menginginkan keamanan dan pembangunan di kawasan itu murni tanpa campur tangan pihak asing (“Israel”) yang beresiko jadikan perekonomian tidak stabil.

Pada gilirannya, Menteri Luar Negeri UEA, Abdullah bin Zayed menekankan UEA tidak akan mengizinkan pihak mana pun untuk melakukan tindakan sabotase dari UEA terhadap negara-negara tetangga.”

Patut dicatat bahwa nada ancaman timbal balik antara “Israel” dan Iran meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah pembunuhan perwira Pasukan Quds dari Pengawal Revolusi Iran, Hassan Sayyad Khodayi di Teheran pada 22 Mei lalu. Iran menuduh “Tel Aviv” lab sebagai pelaku pembunuhan. Demikian pula dengan pemboman yang dilakukan “Israel” target Bandara Internasional Damaskus pada 10 Juni. [ml/ofr]

Redam Konflik Arab Teluk, Amerika Harapkan Iran Bijak Produksi Bom Nuklir

GAZAMEDIA, WASHINGTON – Kepala Departemen Luar Negeri AS, Antony Blinken memperkirakan Iran dapat memperoleh bom nuklir dalam beberapa minggu dengan memperingatkan Pengawal Revolusi Iran agar tidak membuat negara kawasan Arab Teluk menjadi tidak stabil, Selasa (14/6/2022).

Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan pers: “Iran dapat memperoleh bom nuklir dalam beberapa minggu, jadi kami ingin saling kembali ke perjanjian nuklir.”

Amerika Serikat sedang menunggu tanggapan konstruktif dari Iran terkait kebangkitan kembali perjanjian nuklir 2015.

Washington menekankan bahwa “langkah-langkah kami dalam membela diri terhadap eskalasi Iran adalah bijaksana, dan kami tidak berusaha untuk meningkatkan ketegangan di wilayah kawasan Timur Tengah.” [ml/ofr]

Dua Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Diracun, “Israel” Dalang Dibalik Pembunuhan

GAZAMEDIA, TEHERAN – Dikuip dari The New York Times, Teheran percaya bahwa “Israel” telah melikuidasi dua ilmuwan Iran dengan meracuni makanan mereka pada Mei lalu.

Sumber mengatakan bahwa kedua korban adalah Ayoub Taziri, seorang insinyur penerbangan yang bekerja di pusat penelitian militer, dan Kamran Aghmlai seorang ahli geologi.

Salah satu sumber media Iran menyatakan , gejala keracunan mulai muncul pada ilmuwan setelah menghadiri undangan makan malam di Kota Yazd, Iran Tengah.

2 ilmuwan itu menghilang setelah undangan makan malam, pihak berwenang Iran mulai mencarinya.

Diketahui, Waiti mengerjakan proyek yang berkaitan dengan rudal dan mesin pesawat di pusat ruang angkasa pemerintah Yazd.

Berkenaan dengan Aghlami, surat kabar itu menunjuk pada laporan-laporan yang diedarkan oleh media “Israel” dan Iran di luar negeri di mana Aghlami bekerja di fasilitas nuklir “Natanz”, tetapi teman-teman korban membantahnya, menekankan bahwa dia bekerja di sebuah perusahaan riset geologi swasta.

The New York Times mengutip seorang teman ahli geologi Kamran Aghmalai menyebutkan, bahwa dia mengalami gejala keracunan yang parah setelah kembali ke Teheran dari perjalanan bisnis ke kota Tabriz (barat laut Iran).

Selama dekade terakhir, Iran menyaksikan serangkaian pembunuhan dan serangan yang menargetkan sejumlah ilmuwan dan personel militer mereka di samping kemajuan fasilitas nuklir. Iran menuduh “Israel” sebagai dalang di balik pembunhan tersebut. [ml/ofr]

“Israel” Klaim Berhasil Gagalkan Rencana Serangan Iran ke Agen Intel Mereka di Turki

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Media “Israel Hayom” memberitakan laporan penggagalan serangan yang disiapkan Iran terhadap anggota intelijen “Israel” di dalam wilayah Turki, Ahad (12/6/2022).

Bulan lalu, pasukan penjajah menerbitkan peringatan yang menyerukan “Israel” untuk tidak melakukan perjalanan ke Turki.

Situs web “Mako Israel” juga melaporkan bahwa intelijen Turki turut membantu menemukan jaringan agen Iran yang diduga menyerang sasaran “Israel” di wilayah Turki.

Diketahui, pihak “Israel” telah mengingatkan pada sepekan lalu kepada anggota mereka untuk tidak berkunjung ke Turki, menyusul pembunuhan perwira Pengawal Revolusi Iran, Hassan Sayyad Khadayi pada 25 Mei oleh “Israel” di Teheran.

Saluran TV 12 “Israel” mengatakan: “100 orang pemukim ilegal “Israel” di Turki diberitahu tentang kemungkinan penangkapan mereka oleh intel Iran. Teheran menuduh Tel Aviv berada di balik pembunuhan komandan Revolusinya tersebur yang bernama Kolonel Khodaye. [ml/ofr]

Iran Ultimatum Keberadaan “Israel” di Kawasan Teluk: Ancaman Nyata bagi Rakyat Arab

GAZAMEDIA, TEHERAN – Komandan angkatan laut Garda Revolusi Iran, Ali Reza Tangsiri menekankan bahwa kehadiran “Israel” di wilayah negara tetangga Teluk mengancam keamanan rakyat Arab di wilayah tersebut, Sabtu (11/6/2022).

Tansiri kini memeriksa kesiapan tempur Angkatan Laut Iran di Pulau Greater Tunb setelah media “Israel” mengklaim mereka sudah menyebarkan sistem radar Iron Dome di beberapa wilayah kawasan tersebut.

Dalam pidatonya, Transiri tegas menyindir: “Mengizinkan kehadiran penjajah di tanah negara tetangga merupakan ancaman bagi keamanan kawasan, ini peringatan nyata beberapa negara “saudara” yang mesra jalin ubungan dengan “Israel”.

Diketahui, setelah kunjungan Perdana Menteri Zionist, Naftali Bennett ke UEA dua hari lalu, Saluran 12 “Israel” mengungkapkan bahwa sistem radar “Israel” telah dikerahkan di beberapa negara di Timur Tengah dan Teluk, tanpa memberikan rincian tanggal publikasinya. [ml/ofr]

Amerika Ambil Langkah Kerja Sama dengan Teluk dan ‘Israel’, Perkuat Pertahanan Udara Lawan Iran

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Channel 12 TV Ibrani mengungkapkan bahwa pasukan ‘Israel’ mengerahkan sistem radar di wilayah di Timur Tengah, termasuk UEA dan Bahrain, sebagai bagian dari visi kerja sama bersama dalam menghadapi ancaman rudal Iran dan menciptakan sistem peringatan dini. Kamis (9/6/2022).

Anggota Kongres AS mengajukan RUU yang mewajibkan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) untuk berupaya mengintegrasikan pertahanan udara ‘Israel’ dan negara-negara Arab.

Saluran tersebut menyatakan bahwa sistem radar ‘Israel’ “berhasil memberikan peringatan dini beberapa bulan lalu, ketika Iran meluncurkan pesawat tak berawak yang dibom menuju Palestina yang terjajah, di mana mereka ditembak jatuh di atas Irak.”

Dia berkata: “Pemerintah AS sedang berusaha untuk membangun aliansi keamanan yang mencakup ‘Israel’ dan sejumlah negara Teluk, termasuk negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan ‘Israel’.” [as/nb]

Anggota Dewan Atom Internasional Tuduh Iran Sembunyikan Situs Uranium Rahasia

GAZAMEDIA, VIENNA – Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional keluarkan pernyataan resmi kritik Iran karena kurangnya kerjasama dan kegagalan untuk berikan penjelasan mengenai keberadaan jejak uranium rahasia yang tidak diletahui publik, Rabu (8/6/2022).

Teks resolusi tersebut menyatakan bahwa anggota Dewan Gubernur Atom yang terdiri dari 35 negara sepakat menyatakan “keprihatinan mendalam” atas ketidak jelasan mengapa sikap Iran seperti itu menambah penundaan kerjasama yang memadai antara Teheran dengan Badan Tenaga Atom Internasional.

Resolusi tersebut meminta Iran mengadakan pembicaraan lebih lanjut “tanpa ada penundaan atau dalih apapun”.

Hanya Rusia dan China yang menentang resolusi tersebut, sementara 30 negara memberikan suara mendukung, dan 3 negara abstain, yaitu Libya, India, dan Pakistan dalam rapat tertutup Dewan Gubernur di Wina.

“Israel” menyambut keputusan Badan Energi Atom Internasional mengenai keputusan tersebut

Pada gilirannya, Teheran bersumpah akan memberikan tanggapan yang tepat terhadap kecaman ini. [ml/ofr]

Iran Tangkap 3 Agen Mossad “Israel” di Wilayah Perbatasan

GAZAMEDIA, TEHERAN – Kementerian Intelijen Iran umumkan penangkapan 3 agen dinas intelijen “Israel” (Mossad) selama operasi penangkapan, Rabu malam (20/4/2022).

Sumber keamanan Iran menyatakan, para agen terlibat dalam penyebaran informasi dan dokumen rahasia, mereka ditangkap di Provinsi Sistan dan Baluchestan (Iran Tenggara), kewarganegaraan ketiga tahanan tersebut belum ditentukan.

Pengumuman penangkapan sel Mossad datang sebulan setelah Pengawal Revolusi menggagalkan “operasi sabotase” yang cukup rumit dengan menargetkan fasilitas nuklir “Fordo” di Kota Qom Maret lalu.

Patut dicatat, Dewan Urusan Internasional Rusia juga menuduh Mossad “Israel” serta Badan Intelijen Pusat AS “CIA” (CIA) lakukan serangkaian operasi intelijen ofensif selama bertahun-tahun yang bertujuan merusak program nuklir Iran. [ml/ofr]