Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat juru bicaranya, Omer Dostri, beberapa hari sebelum keberangkatannya ke Washington untuk bertemu Presiden AS Donald Trump.
Berita pemecatan Dostri awalnya dilaporkan oleh sumber dekat dengan Netanyahu, dan kemudian dikonfirmasi dalam pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri pada Sabtu malam. Namun pernyataan itu menyebut bahwa Dostri “mengabarkan kepada Perdana Menteri niatnya untuk mengakhiri tugas dan memulai jalur baru.”
Menurut laporan Channel 13 Israel, Dostri dipecat secara mendadak setelah serangkaian konflik dengan istri Netanyahu, Sara Netanyahu. Sumber yang mengetahui rincian masalah tersebut mengatakan bahwa sikap Sara terhadap Dostri turut berperan dalam pengunduran dirinya.
Namun, Kantor Perdana Menteri membantah Sara terlibat dalam pemecatan tersebut. “Keputusan untuk mengakhiri kerja sama dibuat secara bersama antara Perdana Menteri, Kepala Stafnya, dan Dostri sendiri,” ujar pernyataan resmi, yang juga mengkritik media yang sering menjadikan Sara sebagai “sasaran.”
Sumber lain menyebut kemungkinan pengganti Dostri adalah Ziv Agmon, yang dekat dengan Sara Netanyahu.
Di sisi lain, sumber dekat Netanyahu mengatakan pemecatan tersebut bukan karena Sara, melainkan karena ketidakpuasan terhadap kinerja Dostri. “Ini bukan kecocokan yang baik. Dostri dianggap tidak berpengalaman dan ‘dipaksa keluar’. Dua hari sebelum perjalanan ke Washington, ia diberi tahu tidak akan ikut berangkat,” kata sumber tersebut.
Dostri sebelumnya sempat mendapat teguran berulang dari Netanyahu, terutama setelah mengunggah foto Netanyahu di markas IDF yang melanggar protokol sensor militer dan mengungkap informasi rahasia ke media. Selain itu, pada Februari lalu, sebuah kesalahan redaksional dalam pernyataan resmi yang menyebut daftar tawanan Hamas “diterima” oleh Israel menjadi polemik yang turut memperburuk hubungan Dostri dengan pemerintah.
Dalam pernyataan resmi Kantor PM, Dostri dipuji atas kerja keras dan profesionalismenya selama masa yang sulit, terutama dalam kondisi perang multi-front yang melanda Israel.
Sebelum menjabat sebagai juru bicara Netanyahu, Dostri adalah peneliti di dua lembaga pemikir sayap kanan dan memiliki gelar doktor hubungan internasional. Ia juga dikenal sebagai penulis kolom di media Israel.