Uni Eropa dan Israel mencapai kesepakatan mengenai serangkaian langkah penting guna meningkatkan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kamis (11/7/2025), Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengungkapkan bahwa langkah-langkah tersebut akan segera dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan.
“Setelah dialog konstruktif antara Uni Eropa dan Israel, telah dicapai kesepakatan atas sejumlah langkah penting untuk memperbaiki kondisi kemanusiaan di Gaza,” kata Kallas.
Salah satu pokok kesepakatan mencakup peningkatan signifikan jumlah truk bantuan yang diperbolehkan memasuki wilayah Gaza setiap hari, termasuk bahan makanan dan kebutuhan non-pangan.
Langkah lain yang disepakati antara lain pembukaan beberapa jalur penyeberangan tambahan di wilayah utara dan selatan Gaza, serta dibukanya kembali akses bantuan dari Yordania dan Mesir.
Sejak 2 Maret lalu, Israel menutup sebagian besar jalur penyeberangan menuju Gaza, sehingga truk bantuan menumpuk di perbatasan.
Dalam kondisi normal, warga Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan setiap hari, tetapi Israel hanya mengizinkan puluhan truk masuk.
Distribusi dan perlindungan
Kallas menekankan bahwa distribusi bantuan akan difokuskan langsung kepada warga sipil Palestina, sembari memastikan bantuan tersebut tidak dialihkan ke kelompok Hamas.
Ia juga menyebut akan ada penguatan distribusi makanan melalui jaringan roti dan dapur umum di seluruh wilayah Gaza.
Selain itu, kesepakatan juga mencakup pengiriman kembali pasokan bahan bakar untuk keperluan fasilitas kemanusiaan, perlindungan terhadap para pekerja kemanusiaan.
Selain itu juga perbaikan dan fasilitasi infrastruktur vital seperti penyambungan kembali listrik ke instalasi penyulingan air.
Sejak Mei lalu, Israel menjalankan mekanisme distribusi bantuan secara sepihak tanpa keterlibatan PBB.
Mekanisme tersebut justru memicu tragedi kemanusiaan, dengan lebih dari 773 warga Palestina tewas dan lebih dari 5.100 luka-luka akibat tembakan tentara Israel saat mereka menunggu bantuan, menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Komitmen internasional dan seruan gencatan senjata
Kallas menyatakan kesiapan Uni Eropa untuk berkoordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk badan-badan PBB dan organisasi non-pemerintah yang bekerja di lapangan, demi pelaksanaan langkah-langkah tersebut secara cepat dan efektif.
Ia juga menegaskan kembali seruan Uni Eropa untuk gencatan senjata segera serta pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan.
Selain itu, ia menyampaikan dukungan terhadap upaya mediasi yang sedang dijalankan oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS).
Sejak Ahad lalu, negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel kembali berlangsung di Qatar, dengan dukungan aktif dari Kairo dan Washington.
Perundingan ini bertujuan mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dan penghentian agresi militer.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza dengan dukungan AS.
Serangan tersebut telah digambarkan banyak pihak sebagai bentuk genosida, mencakup pembunuhan massal, penghancuran sistematis, kelaparan, dan pengusiran paksa.
Perang berkepanjangan ini telah menyebabkan lebih dari 195.000 warga Palestina meninggal atau terluka, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.
Lebih dari 10.000 orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi. Kelaparan pun terus merenggut nyawa, termasuk di antaranya anak-anak kecil.