Pemerintah Rusia pada Kamis (17/7) mengecam keras serangan udara terbaru yang dilakukan Israel terhadap wilayah Suriah, menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara tersebut dan hukum internasional.
“Serangan-serangan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Suriah dan hukum internasional, dan karena itu layak mendapat kecaman keras,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia.
Ketegangan terbaru di Suriah, menurut Moskwa, sangat mengkhawatirkan. Dalam pernyataannya, Rusia menyatakan harapan agar langkah-langkah deeskalasi yang diambil dapat meredakan situasi dan mengarah pada stabilitas jangka panjang di negara tersebut.
“Rusia meyakini bahwa penyelesaian ketegangan ini hanya dapat dicapai melalui dialog yang inklusif, penguatan konsensus nasional, serta penghormatan terhadap hak semua kelompok dan komunitas dalam masyarakat Suriah yang multikeyakinan,” lanjut pernyataan tersebut.
Moskwa juga menegaskan kembali posisinya yang konsisten untuk mendukung kedaulatan, kesatuan, dan integritas teritorial Republik Arab Suriah.
Serangan Udara Israel Tewaskan Lebih dari 30 Orang
Pada Rabu (16/7), militer Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan ibu kota Damaskus, serta kota-kota Suweida dan Daraa, dengan alasan untuk melindungi komunitas Druze di Suriah selatan.
Menurut laporan terbaru dari Kementerian Dalam Negeri Suriah, lebih dari 30 orang tewas dan hampir 100 lainnya luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.
Satu serangan tambahan dilaporkan terjadi pada Kamis dini hari, menyasar pangkalan militer Suriah, meski belum ada konfirmasi rinci dari pihak Israel terkait target maupun korban.