Wednesday, September 24, 2025
HomeBeritaPuluhan warga gugur, Israel serang stasiun oksigen RS Al-Quds

Puluhan warga gugur, Israel serang stasiun oksigen RS Al-Quds

Serangan terbaru Israel di Kota Gaza kembali menelan puluhan korban jiwa. Sumber medis di sejumlah rumah sakit menyebutkan, sedikitnya 34 warga Palestina gugur, termasuk 25 orang di Kota Gaza.

Di antara korban terdapat seorang ibu bersama tiga anaknya yang tewas akibat serangan udara Israel terhadap sebuah rumah yang menampung pengungsi di Kamp asy-Syati, bagian barat Kota Gaza.

Di Rumah Sakit asy-Syifa, lima jenazah korban serangan itu diterima pada Selasa dini hari.

“Kami kewalahan menerima korban yang datang tanpa henti. Sebagian besar adalah anak-anak,” kata seorang tenaga medis di rumah sakit tersebut.

Sementara itu, di lingkungan as-Sabra, selatan Kota Gaza, pasukan Israel meledakkan sejumlah kendaraan militer sarat bahan peledak.

Gambar yang diperoleh Al Jazeera memperlihatkan skala kehancuran besar di kawasan tersebut, dengan puluhan bangunan dan rumah warga rata dengan tanah.

Stasiun oksigen RS Al-Quds lumpuh

Di saat bersamaan, Palang Merah Palestina mengumumkan bahwa stasiun oksigen di Rumah Sakit Al-Quds, lingkungan Tel al-Hawa, barat daya Kota Gaza, berhenti berfungsi setelah ditembaki pasukan Israel.

Dalam pernyataan resminya, organisasi itu memperingatkan, rumah sakit kini hanya mengandalkan tabung-tabung oksigen cadangan yang diperkirakan hanya cukup untuk tiga hari.

Situasi ini, menurut mereka, langsung mengancam keselamatan pasien kritis yang membutuhkan suplai oksigen berkelanjutan.

Palang Merah Palestina juga menyebutkan, kendaraan lapis baja Israel saat ini berada di gerbang selatan rumah sakit, menutup akses keluar-masuk.

Kondisi ini menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan pasien maupun tenaga medis.

Mereka menyerukan campur tangan segera dari komunitas internasional guna melindungi fasilitas kesehatan dan petugas medis di Gaza.

Militer Israel hingga kini terus melanjutkan operasi darat di sejumlah poros utama Kota Gaza.

Serangan disertai penghancuran gedung-gedung perumahan, yang dipandang sebagai bagian dari strategi untuk menguasai kota sekaligus memaksa penduduk meninggalkannya.

Pada 16 September lalu, militer Israel mengumumkan dimulainya operasi darat besar dengan melibatkan pasukan reguler dan cadangan dari Divisi 98, 162, dan 36.

Operasi ini merupakan kelanjutan dari strategi pemerintah Israel yang pada Agustus lalu mengesahkan rencana untuk kembali menduduki Jalur Gaza secara penuh, dimulai dari Kota Gaza.

Dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, operasi militer Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan 65.382 warga Palestina dan melukai 166.985 orang lainnya. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Krisis kemanusiaan kian memburuk dengan bencana kelaparan yang telah merenggut 442 nyawa, termasuk 147 anak.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular